Konsep makan tiga kali sehari merupakan hal yang umum bagi masyarakat Indonesia. Sebab, makan dengan pola tersebut diyakini bisa mencegah gangguan lambung atau pencernaan lainnya.
Namun, kebiasaan makan modern terus berkembang, dan konsep seperti diet One Meal a Day (OMAD) dan makan dua kali sehari telah muncul.
Jenis pola makan itu termasuk dalam Time-Restricted Eating atau puasa intermiten, yang mungkin bermanfaat jika sedang mencapai tujuan penurunan berat badan.
Apakah makan dua kali sehari itu sehat?
Ahli gizi dan ahli diet, Avni Kaul, mengatakan makan dua kali sehari bisa menyehatkan jika diimbangi dengan nutrisi yang tepat. Pendekatan ini dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan metabolisme, dan menjaga kesehatan pencernaan.
| Baca Juga : 6 Bahan Alami Ini Ampuh Atasi Gangguan Asam Lambung
Namun, penting untuk menyertakan semua nutrisi protein, lemak sehat, serat, dan karbohidrat dalam kedua makanan untuk menghindari kekurangan nutrisi.
Sementara Ahli gizi, Pooja Shah Bhave, menambahkan makan satu kali sepanjang hari diperbolehkan jika sesuai dengan tubuh dan kesehatan seseorang secara keseluruhan.
“Ini sehat hanya jika pendekatan ini diikuti dalam jangka panjang. Namun, jika seseorang hanya dapat mengikuti rencana dua kali makan sehari untuk waktu yang singkat, mungkin tidak ada manfaatnya. Bahkan, itu dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan efek samping lainnya,” katanya dikutip dari healthshots.
Jika ingin dua kali sehari, kata Pooja Shah Bhave, hindari makan berkalori tinggi dan berbahan dasar junk food karena tidak akan bermanfaat bagi tubuh.
| Baca Juga : 5 Penyakit yang Bisa Dicegah Dengan Jalan Kaki
Selain itu, pola ini tidak sehat bagi individu yang menderita Diabetes melitus Tipe 1 dan Tipe 2, wanita hamil, individu yang memiliki keasaman tinggi dan individu yang memiliki kondisi kesehatan kronis.
Apa manfaat kesehatan dari dua kali makan sehari?
Manfaat yang bisa diperoleh seseorang dari mengonsumsi dua kali makan sehari bergantung pada banyak faktor seperti usia, status kesehatan, dan tingkat aktivitas fisik seseorang.
1. Penurunan berat badan
Dengan mengonsumsi dua kali makan, dapat menciptakan defisit kalori dan menurunkan berat badan lebih cepat. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Annals of Nutrition and Metabolism menganalisis orang dengan berat badan normal dan kelebihan berat badan yang membatasi waktu makan mereka dalam rentang waktu 7-12 jam. Mereka bisa menurunkan berat badan hingga 5 persen selama 2-4 minggu.
| Baca Juga : Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Rongga Mulut
Namun, menurut Journal of the International Society of Sports Nutrition, penurunan berat badan dengan mengikuti pola dua kali sehari bergantung pada keberhasilan mengonsumsi lebih sedikit kalori dalam periode makan tersebut atau tidak.
Jika berhasil mengonsumsi lebih sedikit kalori, hal itu dapat menghasilkan penurunan berat badan yang efektif dari waktu ke waktu.
2. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Dengan makan beberapa kali sehari, bisa hanya membebani saluran pencernaan yang kompleks dengan tidak memberinya cukup waktu untuk mencerna makanan sebelumnya. Sehiggga dengan pola makan dua kali sehari, ada lebih banyak waktu istirahat di antara waktu makan dan mengurangi gejala ketidaknyamanan gastrointestinal.
Selain itu, bisa membuat tubuh terasa lebih segar sepanjang hari, karena saat makan makanan berat saat makan siang, cenderung merasa lesu karena seluruh energi tubuh digunakan untuk mencerna makanan yang baru saja dimakan.
| Baca Juga : WHO Sebut Percikan Air Liur Bisa Jadi Jalur Penyebaran Mpox
Jadi, makan lebih sedikit akan membuat tubuh merasa lebih berenergi sekaligus meningkatkan kejernihan dan fokus mental.
3. Menjaga Kesehatan jantung
Banyak zat dalam darah yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, dan salah satu zat penting tersebut adalah kolesterol. Kolesterol jahat (LDL) membuat tubuh berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, sedangkan kolesterol baik (HDL) menurunkan risiko tersebut.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine menemukan bahwa empat minggu mengikuti pembatasan waktu makan selama 8 jam menurunkan kolesterol LDL “jahat” lebih dari 10 persen pada pria dan wanita.
4. Meningkatkan kadar gula darah
Kelebihan gula dalam darah dapat menyebabkan masalah kronis seperti diabetes dan merusak beberapa bagian tubuh.
| Baca Juga : Cara Ampuh Mengatasi Jerawat dengan Bawang Putih
Dengan mengonsumsi lebih sedikit makanan, memberi tubuh cukup waktu untuk memproses dan mencerna makanan. Hal itu, pada gilirannya, dapat membantu mengatur kadar gula darah.
5. Sekresi insulin berkurang
Insulin adalah hormon penyimpan lemak yang menghambat pembakaran lemak dalam tubuh. Jika diproduksi secara berlebihan, pembakaran lemak akan terhambat.
Setiap kali kita makan, insulin memicu pelepasan insulin. Jadi, makan hanya dua kali sehari, bukan tiga kali sehari, akan membatasi lonjakan insulin menjadi hanya dua kali sehari.
Berapa jadwal makan dua kali sehari?
Untuk menjalankan rencana dua kali makan sehari dengan benar, seseorang harus menjaga jarak sembilan hingga sepuluh jam di antara dua waktu makan utama.
Jadwal waktu yang umum untuk dua kali makan sehari adalah makan siang sekitar pukul 12 siang atau 1 siang dan makan malam antara pukul 6 sore dan 8 malam.
Ini berarti periode puasa berlangsung selama 16 hingga 18 jam, yang dapat membantu mengatur gula darah dan meningkatkan pencernaan. (*)