Dian Sastro kembali duduk di kursi sutradara. Kali ini dia menggarap film pendek berjudul ‘Kotak’ yang dipersembahkan khusus untuk festival Indonesia Bertutur 2024.
Itu adalah acara yang diinisiasi oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media dari Direktorat Jenderal Kemendikbudristek. Bertujuan untuk memajukan warisan budaya tak benda Indonesia yang digelar dari 7-18 Agustus di Bali.
Film ‘Kotak’ akan diputar perdana dalam program Layarambha yang dilaksanakan hari ini, Rabu (14/8) pukul 19.25 WITA di Tonyraka Art Gallery, Bali.
Sesuai dengan genrenya yaitu short dance film, ‘Kotak’ akan banyak menyajikan tarian-tarian yang bersatu padu dengan keindahan alam. Dian bekerja sama dengan Siko Setyanto, yang bertugas sebagai koreografer.
| Baca Juga : Tiap Dibimbing Rocky Gerung, Asam Lambung Dian Sastro Kambuh
Bocoran singkat, film itu berkisah tentang Alam yang merangkul alam dan menari dengan bebas. Serta karakter Kota yang terpasung, merasa tak betah menyaksikan kawannya berubah. Dibintangi oleh Asmara Abigail, Luthesa, dan Ayu Laksmi.
Melalui Instagram, Dian Sastro mengungkapkan rasa bahagia bisa menyutradarai film yang disebutnya adalah sebuah perjalanan dalam mencapai aktualisasi diri.
“Karya ini sangat berarti untukku karena menjadi salah satu perjalanan aktualisasi tahun ini untuk bisa berdamai dengan inner child. Aku sangat berharap kalian akan menyukai film ini seperti aku menyukainya,” tulis Dian dalam unggahan Instagram yang dibagikan Selasa (13/8).
View this post on Instagram
| Baca Juga : Tips Cantik Dian Sastrowardoyo yang Tak Banyak Orang Tahu
Jiwa seni memang mengalir deras di darah Dian Sastro. Tak puas hanya tampil di depan layar, ia mulai terjun menjadi sutradara sejak tahun 2021 melalui film ‘Nougat’ yang dirilis saat pandemi.
Film itu mengangkat tema tentang keluarga yang berusaha untuk terus terhubung meski harus terpisah jarak karena wabah penyakit yang menyerang.
Berselang satu tahun kemudian, pemeran serial ‘Gadis Kretek’ itu kembali dengan karya baru berjudul ‘Dini Hari’ yang tayang 2022.
Lagi-lagi membahas soal keluarga. Melalui film itu, Dian memutar ulang kenangan masa kecil melalui narasi tentang ibu yang sibuk bekerja hingga melewatkan momen penting anaknya. (*)