Salah satu bintang sinetron ‘Mak Lampir’, Sandy Permana ditemukan meninggal dengan sejumlah luka tusuk di tubuhnya, Minggu pagi (12/1).
Ayah tiga anak itu ditemukan tewas di sekitar rumahnya di Perumahan TNI/Polri, RT 05, RW 08, Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
Berikut sejumlah fakta penusukan Sandy Permana, dikutip dari berbagai sumber.
Masih Hidup saat Ditemukan
Aktor yang pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi dapil 1 itu kali pertama ditemukan tetangganya Minggu (12/1) pukul 08.00 WIB.
Saat ditemukan, dia sudah bersimbah darah dan tubuh penuh luka. Dengan kondisi masih hidup.
| Baca Juga: Aktor Lawas Sandy Permana Meninggal, Diduga Dibunuh Tetangga
“Awalnya korban ditemukan bersimbah darah oleh tetangganya. Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong,” jelas Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.
Luka Tusuk di Daerah Vital
Hingga kini polisi masih mengidentifikasi beberapa luka tusuk yang diterima korban. Polisi hanya bisa memastikan tusukan yang diterima Sandy berada di daerah vital.
“Saya belum bisa memastikan ya, ada berapa tusukan. Ada beberapa luka tusuk. Di dada ada, di perut, terus di leher,” ujar Onkoseno.
Terduga Pelaku Tidak Ada di Rumah
Pihak kepolisian sudah mengidentifikasi terduga pelaku yang hanya 1 orang. Saat ini pihak kepolisian masih berusaha menangkapnya.
| Baca Juga: Selamat! Penyanyi ‘Bunga Hati’ Salma Salsabil Bertunangan
“Sudah ada yang kami identifikasi. Sekarang sedang kami lakukan pencarian. Terduga pelaku satu orang. Masih kami lakukan pencarian, karena yang bersangkutan tidak ada di rumahnya,” kata Ontoseno.
Ditusuk saat Naik Sepeda Listrik
Menurut kesaksian warga Cibarusah yang tidak menyebutkan namanya, Sandy Permana ditusuk saat dia mengendarai sepeda listrik.
Saksi warga tersebut menyebutkan, aktor 45 tahun itu baru saja memberi makan hewan ternaknya. Setelahnya, dia hendak pergi dengan sepeda listrik, lalu akhirnya ditusuk pelaku.
“Dia habis ngasih makan ayam dan kambing, terus ada orang datang tiba-tiba nusuk. Habis itu pelakunya lari,” jelas warga itu.
Korban dan Pelaku Sempat Cekcok
Motif penusukan Sandy Permana diduga karena dendam. RT setempat, Sudarmadji mengatakan Sandy dan pelaku sempat cekcok dalam rapat rutin yang digelar Oktober 2024 silam. Sandy bahkan sempat mengajukan somasi, tapi batal.
Sempat dikira sudah damai, kejadian penusukan tersebut justru terjadi.
“Sebenarnya awalnya hanya saling tuding, cekcok di forum. Kami nggak tahu ada kejadian penusukan. Kami kira masalah sudah selesai,” jelas Sudarmadji. (*)