Jika mendapat tantangan menginap di rumah bekas pembunuhan demi satu juta dolar AS, apakah ada yang berhasil bertahan? Itulah premis dari film ‘Psykopat’.
Karya rumah produksi Elior Tesla Pictures dan R1 Pictures tersebut mengangkat tema drama horor. Bukan hanya sekadar cerita menyeramkan, film tersebut juga menawarkan sesuatu yang berbeda pada penonton.
Sutradara film, Renaldo Samsara dan Matthew Hart sadar pencinta horor kini semakin kritis dan menginginkan hal-hal baru. Mereka pun menantang diri dengan membuat sudut pandang kamera yang lebih luas, sehingga penonton bisa turut merasakan ketegangan yang dialami karakter film.
Membuat sudut pandang seperti itu tidak mudah. Dari sisi teknis, mereka harus bisa menghadapi ruang adegan atau set yang cenderung 360 derajat atau sudut pandang kamera yang tertuju ke segala arah. Operator perekam pun harus mengikuti kamera ke mana-mana.
| Baca Juga: Titi Kamal Menangis Jadi Ibu Tunggal di Film ‘Tabayyun’
Tidak hanya itu, mengingat film tersebut diambil dari sudut pandang para karakter, para pemain film pun menggunakan helm kamera seberat 4,5 kg untuk beberapa adegan.
“Kalau dari sisi non-teknis, saat kita harus melakukan adegan bersama aktor yang menggunakan yang dirakit khusus untuk menopang kamera yang diletakkan di wajah para aktornya. Total berat kamera beserta aksesoris lainnya itu kurang lebih 4,5 kg. Jadi untuk pertama kalinya juga para aktor berusaha menjaga peran mereka sambil mengimbangi pengoperasian sisi teknis tersebut,” jelas Renaldo Samsara.
Pengaturan kamera dengan sudut pandang seperti itu diharapkan bisa membuat penonton merasa lebih dekat dengan apa yang dirasakan para karakter film ‘Psykopat’.
“Harapannya tentu ingin bisa berhasil membawa tema dan pengalaman berbeda serta diterima oleh masyarakat. Intinya, ‘Psykopat’ bukan sekadar film seru saja, tapi juga bisa jadi pengalaman yang berkesan setelah menontonnya,” tutup Renaldo.
| Baca Juga: Banjir Kritikan, Poster Film Horor ‘Pabrik Gula’ Terlalu Vulgar
Film tersebut mengisahkan tentang seorang mentalis bernama Rufus (Arifin Putra) yang menantang empat orang bernama Michael (Nino Fernandez), Risma (Nadine Alexandra), Lingga (irwansyah), dan Laila (Hannah Al Rashid) untuk tinggal di rumah mewah bekas pembunuhan. Ada imbalan satu juta dolar AS yang menanti jika mereka berhasil bertahan selama lima hari di sana.
Namun perlahan mereka mulai melihat gambaran dan kejadian pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku yang psikopat. Empat orang tersebut pun mati satu per satu dengan cara yang misterius. Siapa yang kira-kira bisa bertahan?
Jawabannya bisa ditemukan di bioskop Indonesia mulai 6 Februari 2025 mendatang. (*)
