Wanda Hamidah Ngaku Khawatir Saat Akting Jadi Perempuan Jawa

Foto: Dok. IST

Untuk kali pertamanya Wanda Hamidah mendapat peran sebagai wanita ningrat. Padahal perempuan kelahiran 21 September 1977 tersebut tak terlalu paham dengan budaya Jawa.

Namun dalam filmnya yang berjudul Nagih Janji Cinta, Wanda harus benar-benar berperan sebagai wanita Jawa tulen. Wanda berperan sebagai Ibu Rahayu, istri dari pak Cokro yang merupakan keturunan ningrat.

Tentu saja Wanda harus bersikap layaknya wanita Jawa pada umumnya. Wanda juga harus belajar logat Jawa. Ketika mendapat tawaran untuk bermain dalam film ini, Wanda sempat merasa ragu. Wanda takut jika aktingnya sebagai wanita Jawa ningrat tak dapat maksimal.

“Ini peran pertama yang Jawa banget. Saya ada Jawa tapi dikit banget. Ada kekhawatiran memerankan tokoh Jawa banget apa lagi Jawa ningrat,” ujar Wanda Hamidah ketika ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Kamis, (1/12) lalu.

|Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga! Wanda Hamidah Alami Kesialan Bertubi-tubi

Foto: Dok. IST

Beruntung, Wanda banyak mendapat arahan dari sutradara. Tak hanya itu, lawan mainnya yaitu Sujiwo Tedjo juga banyak membantunya mengenai bagaimana seharusnya wanita Jawa bersikap.

“Aura dari para pemain lain luar biasa ya. Apalagi saya mendampingi pak Sujiwo Tejo yang memang mumpuni. Beliau aktor kawakan, saya ikut kebawa mengimbangi akting beliau,” ucap Wanda.

Bermain dalam film ini, Wanda pun harus sedikit melakukan adaptasi. Meski tak mudah, namun Wanda mengaku cukup menikmatinya.

“Saya nggak Jawa banget, ada Jawa-nya tapi sedikit. Saya selalu pakai sanggul sama kain terus di film ini. Sementara sehari-hari nggak pernah. Mau tidur juga susah banget, tapi aku menikmati prosesnya,” beber Wanda.

|Baca Juga: 10 Bukti Awetnya Kecantikan Wanda Hamidah yang Tak Termakan Usia

Film Nagih Janji Cinta sendiri merupakan film komedi percintaan dengan mengambil scene di berbagai destinasi wisata kota Solo. Film ini dibintangi Marsha Aruan sebagai Ajeng, Irzan Faiq sebagai Bagas, Deven Christiandi sebagai Aryo, Ady Sky sebagai Satrio, Wanda Hamidah dan Sujiwo Tedjo.

“Saya dan Pak Cokro mau yang bibit bebet bobot yang baik. Ini realita pasti banyak orang tua yang mau anaknya mendapatkan bibit bebet bobot yang baik,” ungkap Wanda.

“Nggak melulu itu tapi juga melihat kerakter seseorang yang jujur, kerja keras, pantang menyerah. Film ini ingin menunjukkan semuanya bisa jadi siapa saja, semuanya punya masa depan dan kesempatan yang sama,” sambungnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here