Covid-19 Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia. Waspadai Gejalanya!

varian virus covid 19 omicron
Omicron terkonfirmasi masuk Indonesia pada 15 Desember 2021

Kamis (16/12) lalu, varian virus Covid-19, Omicron, berasasl dari Afrika Selatan terdeteksi di Indonesia. Satu orang terkonfirmasi positif varian jenis baru adalah petugas kebersihan Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta.

Budi Gunadi Saidikin berkata, “Ada tiga orang yang positif Covid-19 pada 8 Desember. Ketiganya adalah petugas kebersihan yang secara berkala dilakukan pengecekan. Pada tanggal 10 sample dari ketiganya diambil  dan dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan uji genome sequencing dan hasilnya pada tanggal 15 Desember satu diantara tiga pasien tersebut terpapar varian baru, Omicron.”

Genome sequencing adalah salah satu prosedur yang dilakukan untuk mengetahui urutan kode genetik virus (Covid-19, red). Dengan adanya uji laborat ini, kita dapat mengetahui pola distribusi virus dan melakukan tindakan preventif.

Apa Saja Gejala Varian Omicron?

Tetap waspada dengan varian baru Covid-19, Omicron dengan menjaga protokol kesehatan dan kurangi mobilisasi

Varian Omicron (B.1.1.529) berasal dari Afrika Selatan. Varian ini pertama kali dilaporkan ke WHO pada tanggal 24 November 2021. Dengan penyebaran dua kali lebih cepat dari varian Delta, masyarakat diharapkan lebih waspada karena telah masuk kelompok VOC (Variant of Concern). Varian yang memiliki mutasi 32 kali lebih banyak ini memiliki resiko penularan hingga 4 kali lipat.

CDC (Centered for Disease Control) menyebutkan, untuk melawan varian jenis baru ini kita perlu mengenali gejalanya. Berdasarkan 43 kasus yang dilaporkan di Amerika Serikat terdapat kesamaan gejala, diantaranya sakit kepala, batuk kering, kelelahan, hidung tersumbat dan pilek.

| Baca juga: Guru Besar Farmasi Unair: Eucalyptus tak Bisa Membunuh Semua Virus!

Bahkan seorang dokter yang merawat pasien Omicron di Afrika Selatan mengungkapkan kepada BBC bahwa pasien yang ia tangani memiliki gejala ringan. “Pasien saya hanya mengeluhkan sakit kepala ringan, kelelahan, nyeri pada tubuh, tenggorokan gatal (tidak batauk),” terang Dr. Coetzee.

Ilmuwan CDC sepakat bahwa varian ini memang memiliki penyebaran yang lebih cepat dari varian Delta, namun memiliki gejala cenderung ringan, mereka pun kesulitan mengenali gejalanya secara spesifik. Untuk itu seluruh dunia diharapkan tidak terlena, karena Omicron mampu menginfeksi kembali penyintas Covid-19 dan mereka yang telah vaksin lengkap, karena menyebabkan penurunan efikasi vaksin. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here