Siapa yang menyangka bahwa Ratu Elizabeth II yang memiliki power begitu besar dipecat! Ya, ibu empat anak itu secara resmi dicopot sebagai kepala negara Barbados, pada Senin (29/11). Kini Barbados memasuki era baru sebagai negara Republik. Sandra Mason ditunjuk sebagai presiden pertama negara yang berada di Laut Karibia itu.
Menandai momen besar ini, pemerintah Barbados menggelar upacara perayaan di ibu kota, Bridgetown, pada hari itu. Ratusan orang berjejer di Jembatan Chamberlain merayakan momen itu. Sebanyak 21 senjata ditembakkan ketika lagu kebangsaan Barbados diputar.
Pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles turut hadir dalam upacara itu. Ayah Pangeran William dan Pangeran Harry itu tampak sedih ketika bendera Royal Standard diturunkan.
“Kita, rakyat Barbados harus memberikan republik ini spirit dan substansi. Kami harus membentuk masa depan sendiri. Kami dan lainnya adalah penjaga bangsa, kami adalah rakyat Barbados,” ujar Sandra Mason.
Ratu Elizabeth II tidak hadir dalam upacara tersebut. Namun perempuan 95 tahun itu mengirim surat resmi. Tak lupa ia juga mengucapkan selamat untuk rakyat Barbados.
“Saya mengirim harapan baik yang terhangat untuk kebahagiaan, kedamaian, dan kemakmuran Anda di masa depan,” kata Ratu Elizabeth.
| Baca juga: Gemes Banget! Diam-Diam Ratu Elizabeth Punya Akun Facebook Rahasia. Apa Namanya?
Sementara itu, rencana pencopotan Ratu Elizabeth sebagai kepala negara Barbados jadi perbincangan panas sejak 2020 lalu. Dalam pidatonya, Sandra Mason yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Barbados mengatakan sudah waktunya Barbados meninggalkan masa-masa kolonial. Mereka ingin memiliki seorang kepala negara asli Barbados.
“Sudah waktunya untuk meninggalkan masa lalu kolonial kita. Orang-orang Barbados ingin kepala negara asli Barbados. Ini adalah pernyataan tertinggi soal siapa kita dan apa yang mampu kita capai,” kata Sandra Mason dalam pidatonya, pada 16 September 2020 lalu.
| Baca juga: Hati Ratu Elizabeth Hancur, Gara-Gara Dikhianati Meghan Markle
Dalam pidato yang ditulis oleh Perdana Menteri Barbados Mia Mottley itu, Sandra menyampaikan kalau mereka ingin jadi negara republik tepat di perayaan 55 tahun kemerdekaan November 20201 mendatang.
“Karenanya, Barbados ingin mengambil langkah tegas untuk mendapat kedaulatan penuh dan menjadi negara Republik saat merayakan ulang tahun kemerdekaan yang ke-55,” tambahnya. (*)
