Pelecehan seksual jadi problematika serius yang tak berkesudahan. Tak main-main, kejahatan ini juga kerap dilakukan di ruang publik.
Sayangnya banyak orang menganggap enteng kasus tersebut. Bahkan tidak sedikit yang melabelinya sebagai hal yang ‘biasa’ terjadi.
Melihat hal tersebut, salah satu artis Tanah Air, Velove Vexia merasa geram. Ia bekerjasama dengan lembaga PBB yang bergerak di bidang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, UN Women untuk memerangi kejahatan itu.
| Baca juga: Artis-artis Ini Kenakan Baju yang Sama, Siapa yang Paling Cocok?
Ia gencar membagikan pesan kampanye ‘Orange The World’ yang bertujuan untuk melawan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan. Salah satunya, Velove mengunggah video yang seakan merangkum bentuk pelecehan seksual dari waktu ke waktu.
Dalam klip pendek tersebut, Velove berperan sebagai seorang korban pelecehan dari tahun 1980 hingga 2019. Mulai dari bentuk pelecehan secara verbal hingga fisik, digambarkannya secara sempurna dalam video itu.
“Neng, mau kemana neng?” tanya seorang laki-laki kepada Velove. “Apaan sih lo?” jawab perempuan 29 tahun itu tegas.
| Baca juga: 7 Artis Ini yang Tampil Berbeda dengan Freckles Makeup
Video tersebut diakhiri dengan himbauan untuk menghentikan normalisasi akan pelecehan seksual terhadap perempuan.
“Times have changed, sexual harassment has not. Together with @unwomen speak out to end violence againts women and girls. #unwomenid #unwomen #orangtheworld #16days #generationequality,” tulis Velove dalam kolom caption.
View this post on Instagram
Unggahan tersebut pun langsung dibanjiri komentar netizen. Mereka memberikan dukungan dan merasa bangga akan tindakan Velove tersebut.
“So proud, udh ada yg berani menyuarakan tentang ini. ??,” tulis akun @marcellinaleeta_. “Suka bangettt❤️❤️❤️ aku juga mendukung campaign ini ❤️❤️❤️❤️ semangat!!!!” sahut akun @pangeranipam. “????????????????,” Dian sastro menambahkan.
| Baca juga: 6 Parfum Melaney Ricardo Ini Harganya Tak Sampai Satu Juta Rupiah
Tak hanya itu, Velove juga aktif menjadi pembicara. Ia jadi salah satu artis yang bersuara lantang melawan pelecehan seksual.
Dilansir dari BBC, survei membuktikan tiga dari lima perempuan pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik. Survei tersebut dilakukan oleh koalisi LSM yang terdiri dari Hollaback! Jakarta, perEMPUan, Lentera Sintas Indonesia, Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta (JFDG), dan Change.org Indonesia.
Dalam survei itu disebutkan, bahwa mayoritas korban mengalami pelecehan secara verbal seperti siulan, komentar terhadap tubuh (60%), pelecehan fisik seperti disentuh atau gesek (24%) dan secara visual seperti main mata, gestur vulgar ataupun diperlihatkan alat kelamin (15%). (*)
