Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tekan Kematian Bayi dengan NETS

ambulans-untuk-anak-anak kematian bayi prematur
Foto: Istimewa

Pada 2015 lalu, data Millennium Development Goals (MDGs) menunjukkan, angka kematian bayi baru lahir akibat prematuritas dan gagal napas di Surabaya mencapai 25 per 1.000 kelahiran hidup.

Tingginya angka tersebut, membuat Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surabaya membuat sistem jejaring rumah sakit. Dari sistem itu, data Sustainable Development Goals (SDGs) menunjukkan, penurunan angka kematian bayi baru lahir akibat prematuritas dan gagal napas sebanyak enam per 1.000 kelahiran hidup.

Mereka terus meningkatkan kinerja dan berusaha untuk menurunkan angka kematian tersebut. Bahkan target baru SDGs 2030 yaitu angka kematian bayi baru lahir akibat prematuritas dan gagal napas di Jawa Timur maksimal harus sembilan per 1.000 kelahiran hidup. 

Menjawab tantangan tersebut, Bank Mandiri Region VIII/ Jawa 3 memberikan ambulans khusus. Tujuannya adalah untuk mengangkut bayi-bayi baru lahir, yang membutuhkan bantuan medis cepat ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut (RSPAL) Dr Ramelan. Ambulans ini diberi nama Newborn Emergency Transport Service (NETS).

”Kenapa rumah sakit ini (RSPAL Dr Ramelan, red)? Karena rumah sakit ini konsen sekali dengan program-program khusus kaitannya dengan bayi,” kata regional CEO Bank Mandiri Region VIII/ Jawa 3, R Erwan Djoko Hermawan, saat ditemui usia penyerahan NETS di RSPAL Dr Ramelan, Jumat (29/11) lalu.

Baca juga: RSOT Surabaya Gandeng 1500 Pelari Dukung Penderita Kaki Bengkok

Di Surabaya, jenis ambulans ini hanya ada dua unit, yakni di RSUD Dr M Soewandhi dan RSPAL Dr Ramelan. Ambulans ini memiliki feature khusus.

”Keistimewaannya ada tiga ada. Pertama tersedia incubator transport. Sehingga pada bayi baru lahir yang mengalami  prematuritas ketika ingin dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap, maka NETS dapat mengantarnya. Dengan begitu, bayi sampai ke rumah sakit rujukan suhu tubuhnya dapat tetap terjaga baik,” kata Kepala Sub Departemen Anak RSPAL Dr Ramelan, dr Aminuddin Harahap SpA dalam kesempatan yang sama.   

Baca juga: Eksis Menari Bareng SSC: Salsa Gampang Banget!

Tak hanya itu, dalam ambulans ini juga disediakan ventilator untuk membantu bayi baru lahir yang mengalami gagal napas, ketika dirujuk ke rumah sakit. Dokter spesialis dan perawat juga siap siaga di sana. 

”Kami ada yang namanya Pusat Informasi Rujukan Neonatus (Pirna), tempatnya ada di RSUD dr Seotomo. Kalau ada bayi yang membutuhkan ambulans ini, Pirna akan menentukan NETS milik rumah sakit mana yang akan berangkat, dan bisa dibawa ke rumah sakit manapun, tidak harus ke RSPAL Dr Ramelan atau RSUD Dr M Soewandhi,” jelas Aminuddin. 

Sayangnya biaya untuk memanfaatkan ambulans ini, masih belum bisa dicover oleh BPJS Kesehatan. Tapi khusus untuk warga yang ber-KTP Surabaya, ambulans ini digratiskan.

”Pemkot Surabaya sudah menyiapkan anggaran untuk warganya yang membutuhkan NETS ini,” ungkap Aminuddin. (*)            

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here