Celine Dion, penyanyi legendaris asal Kanada, meluapkan amarahnya terhadap mantan Presiden AS, Donald Trump pada Sabtu (10/8) lalu. Sebab, lagu ikoniknya yang menjadi soundtrack film Titanic ‘My Heart Will Go On’, digunakan secara tidak sah dalam kampanye Trump di Montana, pada Jumat (9/8).
Dalam kampanye yang digelar di Kota Bozeman, Trump bersama pasangannya, J.D. Vance, mengadakan acara besar-besaran. Di tengah acara itu, panitia kampanye memutar video Dion yang menyanyikan ‘My Heart Will Go On’.
Hal tersebut memicu reaksi keras dari pihak Dion karena pemutaran lagu tersebut tanpa izin.
| Baca Juga : Celine Dion Nangis di Pemutaran Perdana Film Dokumenternya
Melalui akun X pada Sabtu (10/8), tim manajemen Dion bersama label rekamannya, Sony Music Entertainment Canada Inc., mengeluarkan pernyataan resmi.
“Hari ini, tim manajemen Céline Dion dan label rekamannya mengetahui penggunaan tidak sah video, rekaman, penampilan musik, dan kemiripan Celine Dion yang menyanyikan ‘My Heart Will Go On’ dalam kampanye Donald Trump/JD Vance di Montana,” bunyi pernyataan tersebut.
Mereka dengan tegas menyatakan bahwa penggunaan lagu tersebut tidak pernah mendapat izin dari pihak Celine Dion.
“Celine Dion sama sekali tidak mendukung atau memberi izin,” lanjut pernyataan itu.
| Baca Juga : Makin Parah, Celine Dion Sulit Gerakkan Jari hingga Tenggorokan Tercekik
Bukan pertama kali, Trump menghadapi masalah tersebut. Sebelumnya, pada tahun 2020, John Fogerty dari Creedence Clearwater Revival juga mengirimkan surat ‘cease-and-desist’ kepada Trump karena penggunaan lagu ‘Fortunate Son’ dalam kampanyenya.
John menegaskan bahwa lagu tersebut ditulis sebagai bentuk kritik terhadap mereka yang menggunakan kekayaan dan pengaruh politik untuk menghindari kewajiban nasional.
Phil Collins juga pernah meminta Trump berhenti menggunakan lagu ‘In the Air Tonight’ dalam kampanye di Iowa yang dianggap tidak pantas. Lagu itu digunakan saat Iowa sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19, yang dianggap Collins sebagai tindakan meremehkan pandemi.
| Baca Juga : Jika Donald Trump Terpilih, Pangeran Harry-Meghan Markle Akan Diusir
Masalah tersebut menambah daftar panjang artis yang menolak lagu mereka digunakan dalam kampanye Trump. Di antaranya ialah Bruce Springsteen, Neil Young, keluarga Tom Petty, serta warisan Leonard Cohen dan The Rolling Stones.
Sementara itu, di pihak lain, Kamala Harris yang menjadi pesaing Trump, mendapatkan izin dari Beyonce untuk menggunakan lagu ‘Freedom’ dalam kampanyenya. (*)