Demam Korea mendorong sineas Indonesia membuat film-film remake dari Negeri Gingseng tersebut. Hal itu sekaligus menjadi bukti masyarakat Indonesia terbuka dengan beragam kisah. Terbukti, judul-judul yang sudah dibuat menuai sukses.
Kira-kira, film Indonesia apa saja yang diadaptasi dari Korea tersebut? Berikut selengkapnya.
A Business Proposal (2025)
Drama Korea ‘Business Proposal’ yang tayang 2022 kini bisa dinikmati dalam bentuk film. Falcon Pictures memutuskan untuk mengadaptasi drakor tersebut dalam format yang lebih pendek.
Ceritanya masih mengikuti versi aslinya, yaitu tentang seorang karyawati yang terpaksa menggantikan temannya dalam sebuah kencan buta. Sayangnya dia tidak tahu jika lawan kencan butanya itu adalah bosnya di kantor.
Film ‘A Business Proposal’ versi Indonesia dibintangi oleh Ariel Tatum, Abidzar Al Ghifari, Caitlin Halderman, serta Ardhito Pramono. Kisah mereka bisa mulai disaksikan di bioskop mulai 6 Februari 2025 mendatang.
My Annoying Brother (2024)
Film drama keluarga, ‘My Annoying Brother’ juga merupakan remake dari Korea Selatan. Versi aslinya sendiri telah tayang pada 2016 lalu.
Film tersebut menceritakan seorang narapidana bernama Jaya yang minta dibebaskan dengan alasan adiknya, Kemal sedang sakit. Namun begitu bebas, dia justru tidak memperhatikan adiknya.
Kemal sendiri sedang dalam masa terpuruknya karena buta. Padahal dia adalah seorang atlet judo berbakat.
Tidak tahan melihat adiknya terpuruk terus-menerus, Jaya akhirnya membantu Kemal untuk bangkit. Tentu, itu bukan hal mudah karena mereka justru menganggap sikap satu sama lain sangat menyebalkan.
Miracle in Cell No 7 (2022)
Indonesia juga pernah membuat remake film box office Korea, ‘Miracle in Cell No 7’. Di negara asalnya, film tersebut sudah tayang pada 2013 dan ditonton oleh lebih dari 12 juta penduduk Korea.
Atas keberhasilan tersebut, sejumlah negara pun membuat remake film ‘Miracle in Cell No 7’. Indonesia sendiri mengadaptasi film tersebut pada 2022.
Film tersebut mengisahkan Dodo yang dipenjara atas perbuatan yang tidak dilakukannya. Anaknya, Kartika yang rindu padanya pun kerap mengunjungi sang ayah dengan pertolongan napi di sel nomor 7.
Di Indonesia, film tersebut dibuat sekuelnya dengan cerita original buatan sineas lokal dengan judul ‘2nd Miracle in Cell No 7’. (*)
