Meghan Markle Diduga Mendikte Memoar Milik Pangeran Harry

meghan-markle-pangeran-harry-sampul-cober-majalah-time
Foto: Pari Dukovic/TIME

Meghan Markle lagi-lagi menghebohkan media lantaran dirumorkan sengaja mendekte Pangeran Harry dalam penulisan memoar berjudul “Spare”. Tom Bower, penulis buku kerajaan, mengklaim Meghan adalah otak di balik penulisan memoar Pangeran Harry. 

Pangeran Harry akan merilis memoarnya berjudul Spare pada 10 Januari 2023 mendatang. Meski belum dirilis, kontroversi tak henti-hentinya menjalar jelang perilisan buku tersebut. Tom Bower, penulis buku Revenge: Meghan, Harry and the War Between the Windsors turut menyatakan pendapatnya.

Baca Juga: Kerajaan Inggris Berharap Harry dan Meghan Hadir Saat Penobatan Raja Charles III

Dilansir dari Skynews, Menurut Tom Bower, Pangeran Harry berusaha mempertahankan gelar pangeran karena Meghan Markle menginginkannya. Bahkan, Tom menduga Meghan mendikte Harry dalam memoarnya.

“Dia akan mempertahankan gelar pangerannya. Bukunya benar-benar karya Meghan. Meghan adalah orang yang telah mendiktekan agenda ini,” ungkap Tom Bower

Tak berhenti disana, Tom Bower berspekulasi bahwa Meghan sebenarnya penuh perhitungan terhadap langkahnya.

“Meghan sebenarnya telah membaca setiap kata. Meghan sangat cerdas, sangat canggih,” imbuhnya.

Foto: Vanity Fair

Sementara itu, Pangeran Harry telah menandatangani kontrak dengan penerbit Penguin Random House senilai USD20 juta dolar atau sekitar Rp312 miliar untuk perilisan memoar ‘Spare’. Pakar Kerajaan Inggris, Tina Brown mengklaim pihak penerbit telah terikat dan tidak ada jalan kembali setelah memoar itu diterbitkan.

“Tapi sekarang mereka benar-benar tersiksa karena mereka mengerti tidak ada jalan kembali jika Harry melakukannya. Jika buku itu berlanjut, kurasa tidak ada cara bagi Harry untuk kembali,” ucap Tina Brown.

Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Diam-Diam Rencanakan Damai dengan Keluarga Kerajaan

Memoar Pangeran Harry bahkan diprediksi bisa menghancurkan Royal Family. Angela Levin, penulis kerajaan lainnya mengungkapkan dugaan itu, apalagi Raja Charles III baru naik tahta.

“Apa yang dia lakukan adalah melihat ke belakang (masa lalu) dan berpegang pada itu. Yang lebih buruk dalam hal kecil adalah sebuah gelar di negara lain di seluruh dunia adalah ‘sisa (spare)’, seolah-olah dia semacam sisa (makanan) di piring,” kecam Angela Levin, dilansir dari Geo.tv.

“Dan untuk mencoba menyerang orang tuanya ketika Raja Charles III benar-benar berduka untuk ibunya, sangat tidak baik untuk melakukan itu,” paparnya.

Setelah mengalami beberapa kali penundaan terbit, memoar Pangeran Harry akan dirilis secara serentak pada 10 Januari 2023 mendatang. *han/ika

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here