Waspadai Kulit Kering dan Kusam saat Pandemi COVID-19!

bahaya-konsumsi-vitamin-e-berlebihan-sebabkan-meningkat-risiko-stroke
Foto: Hello Motherhood

Di masa pandemi COVID-19 sekarang ini, masyarakat lebih banyak melakukan kegiatan di dalam ruangan. Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko tertularnya SARS-CoV-2. Namun, banyak berada di dalam ruangan bisa menyebabkan tubuh stres, yang akhirnya dapat berdampak pada kulit.

”Kulit bisa jadi kusam, lelah, dan tidak sehat. Karena itu dibutuhkan produk yang dapat mencerahkan. Baik dari dalam maupun luar. Tentu harus aman, sehingga dapat membuat kulit cerah secara menyeluruh,” ujar pakar skincare Affi Assegaf dalam talkshow virtual Jumat (27/11) lalu.

Hal senada juga diungkapkan Dr dr Shannaz Nadia Yusharyahya, SpKK(K), MHA. Menurut Shannaz, jenis kulit orang Indonesia termasuk tipe mudah gelap dan terjadi hiperpigmentasi. ”Nah, untuk mencerahkan kulit diperlukan metode perawatan holistik. Tidak hanya dari luar, tapi juga dari dalam,” ujarnya.

Baca juga: Lagi Jadi Tren, Ini Face Oil yang Cocok untuk Jenis Kulitmu

Salah satu cara popular yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit adalah mengonsumsi vitamin E. Penelitian membuktikan, vitamin E merupakan antioksidan, yang sangat bermanfaat untuk melindungi sel-sel tubuh. Termasuk sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. 

Vitamin E juga bermanfaat menjaga kelembaban kulit. Pada setiap lapisan kulit mengandung vitamin E yang bisa mencegah agar tidak terjadi penguapan air yang berlebihan dari kulit, sehingga dapat mencegah terjadinya kulit kering.

”Apalagi pada masa pandemi ini, cuci tangan jadi hal yang harus sering dilakukan, sehingga bisa membuat kulit menjadi lebih kering. Karena itu suplemen vitamin E ini sangat dibutuhkan,” tambah Shannaz.

Jangan Berlebihan!

Selain bagus untuk kulit, vitamin E juga bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh. Vitamin E berfungsi pertama menjaga keutuhan struktur kulit (epidermal barrier) untuk mencegah masuknya mikroorganisme (virus dan bakteri) ke dalam tubuh.

Meski punya segudang manfaat, bukan berarti kita bisa sembarangan mengonsumsi vitamin E. Sebab, kelebihan konsumsi vitamin E dapat meningkatkan risiko terserang stroke hemoragik (terjadinya pendarahan di otak).

”Memang banyak penelitian yang mengatakan bahwa kelebihan vitamin E dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke hemoragik. Karena itu ikuti aturan minum. Jangan sampai berlebihan,” kata Shannaz.

|Baca juga: Rahasia Wajah Cantik Han So Hee, Simpel Banget!

National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan konsumsi 15 mg vitamin E per hari untuk orang yang berusia 14 tahun ke atas. Sedangkan usia 13 tahun ke bawah berkisar antara 4 mg hingga 11 mg per hari. 

Shannaz mengatakan, ada beberapa tanda yang muncul ketika seseorang kelebihan vitamin E. ”Di antaranya mual, diare, lekas lelah dan sakit kepala,” terangnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here