Demi ‘Roh Mati Paksa’, Para Pemain Rela Kerasukan Bareng

roh-mati-paksa
Foto: Istimewa

Penonton seantero Indonesia dan negara-negara Asean, sebentar lagi bakal bergidik menyaksikan film anyar berjudul Roh Mati Paksa. Film besutan sutradara bertangan dingin Adi Garing ini benar-benar seram.

Lewat ilmunya dalam menggali film horor, Adi percaya kalau Roh Mati Paksa benar-benar film horor Indonesia yang memiliki tingkat keseraman sangat tinggi.

Bagaimana tidak, film yang dimainkan secara total oleh Dea Anissa, Gabriella Larasati, Arnold Leonard, Ismi Melinda, Ratu Sikumbang, Natalie Zen, Robert Chaniago dan Ahmad Pule ini, mengharuskan mereka kerasukan roh halus di lokasi syuting.

“Di film ini, kami shooting se-real mungkin. Hanya beberapa bantuan CGI, di bagian wajah yang dirasuki. Film ini juga ada action-nya, yang mana semua pemain yang terlibat akan dirasuki roh yang meminta pertanggung jawabanya.” ungkap Adi Garing.

Baca juga: Diserbu Ratusan Karya, Hanung Bramantyo Kewalahan

roh-mati-paksa-4
Foto: Istimewa

Masuknya roh halus ke dalam tubuh sejumlah pemain Roh Mati Paksa, dikarenakan memang lokasi syuting film yang terpusat di sebuah vila terpencil di kawasan puncak. Menurut beberapa warga setempat, vila itu dikenal sangat angker karena dihuni oleh makhluk gaib. Namun demi film ini. para pemain tak takut sama sekali untuk kerasukan.

“Aku beberapa kali dimasukkin roh halus ketika syuting berjalan. Itu semua aku lakukan karena film ini memang benar-benar ingin menyuguhkan film yang se-real mungkin.” ujar Dea Anissa.

roh-mati-paksa-3
Foto: Istimewa

Selain Dea, artis pendukung lain juga mengakui hal tersebut. Namun lagi-lagi, mereka malah sangat menikmati peran yang didapat.

Baca juga: Adipati Dolken Jadi Kekasih Baru Della Dartyan

Film Roh Mati Paksa, diproduksi oleh Super Media Pictures dengan produser Unchu Viejay dan Decky Deal. S.IP. Roh Mati Paksa terinspirasi dari kisah kehidupan zaman sekarang yang dijalani oleh sekelompok anak milenial.

roh-mati-paksa-2
Foto: Istimewa

Indahnya masa pacaran memang sulit dikontrol orangtua, sehingga mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan siapapun. Dari pergaulan tak terkontrol ini lah, kemudian berujung maut.

“Film ini bertemakan kehidupan milenial yang tidak dikontrol. Adanya film ini, kami berharap akan jadi tuntunan bagi remaja masa depan bahwa perbuatan tersebut berbahaya. Selain merenggut nyawa, juga jadi beban pikiran keluarga. Jadi jangkauan film ini anak milenial.” imbuh Adi Garing.

Bagaimana mencekamnya film Roh Mati Paksa? Tunggu penayangannya secara serentak pada awal 2020 di seluruh bioskop Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here