Istana Buckingham Berniat Gantikan Posisi Harry-Andrew dengan Anne-Edward

Foto: Dok. GettyImages

Istana Buckingham memiliki rencana untuk menggantikan posisi Pangeran Harry dan Pangeran Andrew dalam tugas kerajaan. Kabarnya, posisi mereka akan digantikan oleh dua anak Ratu Elizabeth II yang lain yakni Putri Anne dan Pangeran Edward.

Dilansir dari DailyMail, para Menteri dan pejabat senior Istana kini tengah menyelesaikan rencana untuk membuat Andrew dan Harry tidak terlibat dalam urusan negara di masa yang akan datang.

Saat Raja Charles tidak hadir karena sesuatu hal, posisinya dapat digantikan oleh bangsawan lain. Menurut ketentuan Undang-Undang Britania Raya tahun 1937 dan 1953, bangsawan yang dipilih berdasarkan empat orang paling senior dalam garis suksesi. Artinya, Yang Mulia bisa digantikan oleh Permaisuri Camilla, Pangeran William, Pangeran Harry, Pangeran Andrew dan Putri Beatrice.

Peraturan itu bisa diubah oleh Raja Charles atas kebijakannya sendiri. Kemungkinan ia bisa memasukkan dua saudara kandungnya yang lain yakni Putri Anne dan Pangeran Edward.

Berdasarkan teori, memang tugas negara masih bisa dilakukan oleh Pangeran William dan Putri Beatrice. Tetapi, para pejabat tidak ingin mengubah isi Undang-undang, mereka hanya menginginkan Raja Charles menambahkan opsi lain yang jauh lebih baik dari Andrew dan Harry.

|Baca Juga: Kerajaan Inggris Berharap Harry dan Meghan Hadir Saat Penobatan Raja Charles III

Foto: Dok. PA/GettyImages

Dulunya, Pangeran Andrew dan Pangeran Harry adalah bagian penting dari garis suksesi ketika Ratu Elizabeth masih hidup. Kini semuanya telah berubah.

|Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Diam-Diam Rencanakan Damai dengan Keluarga Kerajaan

Pangeran Harry sendiri telah mengundurkan diri dari tugas kerajaan dan memilih pindah ke luar negeri bersama sang istri, Meghan Markle. Sedangkan Pangeran Andrew telah dihapus dari publik karena keterlibatannya dengan tersangka pedofil, Jeffrey Eipstein.

Para pejabat Istana sadar bahwa nantinya akan terjadi pergolakan besar bila Kerajaan memaksa kedua bangsawan yang penuh masalah itu masuk ke dalam jalannya pemerintahan.

Rencana tersebut sudah dipertimbangkan beberapa bulan yang lalu, dengan persetujuan dari mendiang Ratu. Dan pada Senin (24/10) lalu, Pemimpin House of Lords (Majelis Tinggi Parlemen Britania Raya, red), Lord True, menunjukkan bahwa reformasi mungkin akan segera terjadi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here