Sejarawan Ungkap Hubungan William-Harry Penuh Luka dan Trauma

pemakaman pangeran philip konflik-pangeran-william-dan-harry
Foto: WPA Pool/Insider

Selama ini dikabarkan hubungan Pangeran William dan Pangeran Harry jadi renggang setelah keduanya menikah. Namun, sejarawan Robert Lacey mengungkap kalau konflik kakak beradik itu sudah dimulai jauh sebelum mereka melepas masa lajang. 

Namun, semuanya terlihat jelas setelah Pangeran Harry memutuskan untuk pindah rumah pasca menikah dengan Meghan Markle. Melalui bukunya yang bertajuk Battle of Brothers: The Inside Story of a Family in Tumult, Robert mengungkap kalau konflik tersebut disebabkan pernikahan orangtuanya yang penuh gejolak. 

“Kakak beradik itu sudah terluka karena cara asuh (orangtuanya). Keduanya bereaksi dengan menemukan solusi yang berbeda. Begitu banyak luka dan trauma dalam kisah mereka sejak awal,” kata Robert seperti dilansir dari People

Konsultan untuk drama The Crown itu pun mengatakan kalau sebenarnya Duke of Cambridge dan Duke of Sussex dibesarkan untuk melindungi satu sama lain. Namun, semuanya berubah sejak kerajaan mempersiapkan Pangeran William sebagai raja masa depan. 

Baca juga: Konflik Semakin Memanas, William Ogah Campuri Urusan Harry Lagi

Apalagi, kerajaan seakan mencampakkan putra bungsu Pangeran Charles itu. Ia tidak diberi peran yang jelas di kerajaan. Terlebih, Pangeran Harry selalu dicap sebagai ‘anak nakal’. Sedangkan kakaknya digambarkan sebagai sosok kebalikannya. 

Konflik itu semakin dalam setelah kehadiran Meghan di kehidupan Pangeran Harry. Kala itu, Pangeran William mengatakan kalau hubungan Pangeran Harry dan Meghan berjalan terlalu cepat. Laki-laki kelahiran 15 September 1984 itu merasa tersinggung dan sakit hati dengan omongan kakaknya. 

Baca juga: Pangeran George Terima Hadiah Unik dari Tamu Spesial

Robert mengatakan kini hubungan kakak beradik itu semakin jauh. Apalagi setelah Pangeran Harry dan Meghan Markle memutuskan untuk mundur sebagai anggota senior Royal Family, dan memilih untuk menetap di Amerika Serikat.

“Insiden ini dibandingkan dengan Raja Edwards VIII yang turun takhta di tahun 1936 dan kematian Putri Diana tahun 1997. Kejadian ini sebesar itu dan jadi tantangan yang harus segera diselesaikan,” tandas Robert. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here