Semarakkan HUT KCBI Surabaya dengan Membatik Kipas

HUT KCBI
Foto: Yerry/Nyata

Meski acara dimulai pagi, namun cuaca panas di Kota Surabaya sudah mulai terasa. Maklum musim kemarau sedang dipuncak-puncaknya. Namun itu tak menghalangi wanita-wanita anggun ini untuk datang. mengenakan kebaya serta bawahan kain Nusantara. Kecantikan mereka semakin disempurnakan dengan riasan serta sanggul, yang mana jadi ciri khas wanita Indonesia.

Srikandi-srikandi ini berasal dari beragam latar belakang profesi, seperti ibu rumah tangga, pengusaha, wanita karier, serta pegiat organisasi. Mereka berpartisipasi dalam peringatan ulang tahun keempat, Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) cabang Surabaya, di Gedung Kesenian Cak Durasim Surabaya, Sabtu (19/10) kemarin.

Baca juga: Para Milenial Dibuat Baper Saat Belajar Mix & Match Kain Indonesia

“Pesiapan yang dilakukan untuk kegiatan ini memerlukan waktu tidak lebih dari dua bulan,” ujar Putu Sulistiani, Ketua Kegiatan HUT KCBI Surabaya.

HUT KCBI
Peserta dengan antusis menggoreskan kuasnya di atas kipas. Foto: Yerry/Nyata

Acara hari itu dimulai dengan membatik di kipas tangan, menggunakan canting dan kuas. Dengan motif bunga yang telah dipola sebelumnya, peserta yang berasal dari anggota komunitas, undangan, serta umum itu, antusias mengerjakannya menggunakan beragam warna. Selain mengikuti pola-pola yang ada, peserta juga dibolehkan melakukan improvisasi pada karyanya.

HUT KCBI
Bu Windrati Wiworo selaku kedua KCBI Surabaya memberikan sambutannya. Foto: Yerry/Nyata

“Komunitas yang sekarang memiliki 160 anggota ini, berdiri dengan visi menekankan bagaimana meningkatkan citra bangsa melalui budaya busana berkain, yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya dalam kegiatan tertentu saja,” ujar Windrati Wiworo, Ketua KCBI Surabaya.

HUT KCBI
Anggota KCBI Surabaya memainkan alat musik tradisional untuk mengiringi penari yang sedang tampil. Foto: Yerry/Nyata

Selain membatik kipas, acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni, pameran batik, serta ramah-tamah antar anggota. Terlebih dalam perayaan ini, juga dihadiri oleh perwakilan KCBI dari luar Surabaya, seperti Bogor, Bandung, Malang, Lombok, Bali, serta Jember.

Baca juga: Arteastiq Boutique Tea House Suguhkan Pengalaman nge-Teh yang Unik

Evy Harmani sebagai salah satu peserta, bahkan sengaja mengosongkan jadwal kegiatannya, untuk bisa belajar membatik.

“Bertahun-tahun saya ingin belajar membatik, tetapi enggak pernah kesampaian. Saat ini baru pertama kali saya coba membatik yang diinfokan oleh teman saya dari komunitas ini,” ungkap wanita yang bekerja sebagai konsultan dalam bidang teknik sipil itu.

HUT KCBI
Tidak lengkap rasanya kalau tidak foto bersama di akhir acara. Foto: Yerry/Nyata

Evy meyakini kegiatan seperti ini akan meningkatkan kebanggaan terhadap kebudayaan Indonesia, yang acap kali diakui negara tetangga. (yer)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here