Kisah Dewi Sandra Jadi Senjata Pertama untuk Pecahkan Rekor

kisah-hidup-dewi-sandra
Foto: Dok. Instagram dewi Sandra

Jelang pemecahan rekor menulis novel dalam waktu 45 jam yang akan dilakukan JeNov (Jenius Novel), Lutfi JW selaku founder JeNov dan Jenius Writing mengatakan, bahwa Dewi Sandra merupakan artis pertama yang menginspirasi novel ini.

“Dewi Sandra adalah seorang artis yang memiliki karakter kuat dan perilaku sehat. Sejauh ini, sejak dia berhijrah tetap konsisten berhijab dan track record-nya bagus. Prestasinya pun moncer. Tidak ada isu yang neko-neko,” ujar Lutfi, Selasa (29/10) di Jakarta Pusat.

Lutfi menambahkan, kalau mantan istri Surya Saputra itu juga pintar menjaga kharisma, sikap dan perilakunya. Dewi dianggap pantas menjadi inspirasi publik.

“Mengapa? Karena dia bisa menginspirasi jika dia punya konsistensi, karakter yang kuat, juga memiliki visi yang bagus,” tambah Lutfi.

Baca juga: 8 Inspirasi Model Gamis Kekinian Ala Artis Biar Lebaran Makin Hits

Laki-laki yang juga berprofesi sebagai pengamat perilaku selebritis itu mengutarakan alasan lain JeNov memilih Dewi Sandra.

“Karena kita mencari inspirator sekaligus role model atau idola, maka karakter dan perilakunya harus bisa dijadikan panutan. Karena bagi penulis dan novelis yang ingin menginspirasi pembaca, sosok seperti ini layak menjadi bahan dan sumber inspirasi,” ungkap Lutfi.

Menurut Lutfi, memang semua artis bisa dijadikan bahan untuk tulisan. Namun ia menegaskan, bahwa harus waspada dan cermat.

“Nah Dewi Sandra ini adalah salah satu role model bagi sebagian besar teman-teman Gen JW, atau teman-teman yang lahir dari Jenius Writing. Mereka rata-rata emak-emak dan rata-rata menulis untuk generasi mendatang. Maka mereka butuh role model yang berkualitas tauladan,” tegas Lutfi.

Baca juga: Wow, Para Seleb Ini Hidup Bahagia dengan Milyader!

Masih di kesempatan yang sama, Lutfi mengatakan bahwa JeNov mempunyai misi untuk mengobrak-abrik dunia selebritis dengan karya literasi.

“Di dalamnya ada beberapa artis yang terlibat, yang kita tulis namun yang sangat menginspirasi salah satunya adalah Dewi Sandra. Yang kita ulik adalah lika-liku kehidupan Dewi Sandra. Kemudian misteri hijrahnya dia dan perjuangan dia untuk sampai di tahap sekarang,” imbuhnya.

Lutfi menjelaskan kalau karya tersebut bukanlah biografi Dewi Sandra. Seperti yang dijelaskan Lutfi, ciri khas JeNov adalah based on true story atau faksi (fakta yang dikemas dalam bentuk fiksi).

Ada beberapa cara untuk mendapatkan data-data novel ini. Yang paling ringan adalah lewat berita-berita atau medsos. Lebih faktual wawancara dengan orangnya. Lebih komplit lagi wawancara dengan orang sekitar yang tahu tentang dirinya.

“Ke depannya ada penulis lain yang lahir dari JeNov, yang akan mengangkat lebih detail tentang Dewi Sandra, dan beberapa artis berikutnya,” cetusnya lagi.

Baca juga: Nasihat ‘Sadis’ B. J. Habibie yang Paling Diingat Dewi Sandra

Lutfi pun menjabarkan secara lengkap tentang mekanisme pemecahan rekor membuat sebuah novel dalam waktu 45 jam. Novel tersebut ditulis oleh tujuh orang dan tiga editor dengan target 120 halaman A4.

“Sepengetahuan saya, rekor menulis novel selama 45 jam baru pertama di Indonesia bahkan di dunia. Sebagai awalnya tujuh penulis, namun ke depannya akan berkurang hingga goal-nya nanti satu penulis,” harap Lutfi.

Dewi Sandra pun direncanakan akan hadir menjadi narasumber dalam kegiatan pemecahan rekor oleh novelis JeNov ini. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here