Tepuk tangan meriah bergema di Aula Simfonia Jakarta. Pianis muda Jonathan Kuo baru saja menggelar konser bersama orkestra Jakarta Sinfonietta, Minggu (7/10) kemarin. Pria yang akrab disapa Jo ini, berhasil membuat penikmat musik klasik terbius dengan permainan pianonya.
“Saya puas dengan konser ini. Saya berterima kasih pada guru saya Pak Lendi (Iswargia R Sudarno) dan keluarga. Saya juga berterima kasih pada orkestra Jakarta Sinfonietta yang telah menemani saya dalam konser tadi,” ucap Jo membuka perbincangan dengan Nyata usai penampilannya.
Baca juga: Salut! Jonathan Kuo Bersanding dengan Pianis Terbaik Dunia
Putra pasangan Linda Kartasasmita dan John Kuo ini, merupakan salah satu anak Indonesia yang berprestasi di bidang musik klasik. Di usianya ke 16 tahun, Jonathan terpilih sebagai pemain piano klasik di dunia, dan juga peraih penghargaan sekaligus menjadi brand ambassador Steinway & Sons.
Penampilan Jonathan di Young Steinway Artist Gala Concert ini, sekaligus menandai gelar Young Steinway Artist yang didapat pria kelahiran 21 September 2002 tersebut. Namanya terdaftar dan sebanding dengan pianis terbaik dunia seperti Martha Argerich, Lang Lang, Diana Krall dan masih banyak lagi.
Konser yang berlangsung selama dua jam lebih tersebut, dibuka dengan sajian musik orkestra Suite Nutcracker, Op. 71a yang dipimpin konduktor Wang Ming-Shan. Harmoni musik yang lembut dan menenangkan ini, seakan membawa penonton ke alam magis Tchaikovsky.
Baca juga: 10 Seleb Mancanegara Ini Buktikan Batik Sudah Mendunia
Begitu juga penampilan Jonathan yang tak kalah membius penonton. Jo bersama pengabanya, Iswargia R Sudarno sukses mengantarkan penikmat musik klasik merasakan kegagahan Piano Concerto in C Major, K. 467 komposisi Mozart. Sekaligus menampilkan kemegahan Piano Concerto in B-flat Minor komposisi Tchaikovsky.
“Sangat sulit memainkan Tchaikovsky ini, butuh minimal lima jam latihan setiap hari sejak Juli lalu. Ini adalah karya musik klasik terbaik dari yang terbaik. Target kedepannya, saya ingin lebih baik lagi. Termasuk ingin mencoba karya Ismail Marzuki,” harap Jonathan yang mengaku tak berpuas diri dalam mendalami musik klasik. (*/rez)
