Sebuah pesawat yang mengangkut 61 penumpang jatuh di negara bagian Sao Paulo, Brazil, Jumat (9/8). Pesawat yang diketahui buatan Prancis berjenis ATR 72-500 itu jatuh ke pemukiman warga.
Insiden pesawat jatuh di Brazil tersebut menewaskan seluruh orang di dalamnya, dengan rincian 57 penumpang dan empat awak.
Dilansir dari AP, pesawat yang dioperasikan maskapai penerbangan domestik Voepass itu mendarat di wilayah kota Vinhedo, yang berjarak 80 km di barat laut pusat kota Sao Paulo. Menurut beberapa saksi mata, tidak ada korban tewas yang berasal dari penduduk di lokasi pesawat tersebut jatuh.
Menurut keterangan pihak Voepass, pesawat mereka sedang menuju bandara internasional Guarulhos di Sao Paolo dengan 57 penumpang dan 4 awak sebelum akhirnya jatuh di Vinhedo.
Maskapai tersebut juga memberikan manifest penerbangan yang lengkap dengan nama penumpang. Namun, mereka tidak mencantumkan kewarganegaraan para penumpang. Selain itu, data mereka sebelumnya menyebut terdapat 58 penumpang, dan kemudian diperbarui menjadi 57 penumpang.
| BACA JUGA : Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal, 18 Orang Tewas
“Perusahaan menyesalkan seluruh penumpang tewas di lokasi kejadian,” ujar Voepass dalam sebuah pernyataan.
“Saat ini, Voepass memprioritaskan pemberian bantuan tanpa batas kepada keluarga korban dan bekerja sama secara efektif dengan pihak bewenang untuk menentukan penyebab kecelakaan,” lanjutnya.
Our heart goes to Brazil where today a passenger plane for Voepass, Flight 2283 was carrying 62 people and crashed on Vinhedo in the outskirts of São Paulo. While there is a lot to do to investigate the root cause with a complex mix of weather, angle of ascent or descent & pilot… pic.twitter.com/hFHE1mKskj
— Mike Balles 🔜 GENCON 🔜 Big Bad Con 🔜 PAXU 🇲🇽 (@TheMikeBalles) August 9, 2024
Kecelakaan pesawat milik Voepass tercatat sebagai yang paling mematikan, sejak jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Nepal pada Januari 2023 yang menewaskan 72 penumpang. Pesawat tersebut mengalami mogok di udara dan jatuh saat akan mendarat. Pesawat itu juga berjenis ATR 72, dan laporan akhir menunjukkan adanya kesalahan dari pilot.
Petugas pemadam kebakaran, polisi militer, dan otoritas pertahanan sipil negara bagian Sao Paulo mengirim tim ke lokasi jatuhnya pesawat. Sekretaris keamanan publik Sao Paulo Guilherme Derrite mengatakan kepada wartawan, bahwa pihaknya telah menemukan kotak hitam pesawat.
| BACA JUGA : Pesawat Boeing 787-9 Dreamliner Alami Turbulensi Parah
Dalam video amatir yang beredar di media sosial, pesawat tersebut jatuh dengan berputar dalam posisi horizontal. Saat sampai ke permukaan tanah di area pemukiman, tampak kepulan asap tebal berwarna hitam yang menyembul tinggi.
“Saya pikir pesawat itu akan jatuh di halaman rumah kami,” kata Ana Lucia de Lima, seorang warga yang menjadi saksi mata insiden.
“Itu menakutkan, tetapi syukurlah tidak ada korban di antara penduduk setempat. Namun, tampaknya 62 orang (data pertama) di dalam pesawat itu adalah korban sebenarnya,” tambah Ana.
Belum diketahui penyebab pasti jatuhnya pesawat ATR 72-500 tersebut. Pakar penerbangan Brazil Lito Sousa mengingatkan masyarakat agar tidak cepat mengambil kesimpulan dan menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang.
| BACA JUGA : Pesawat Sempat Menghilang, Wakil Presiden Malawi Ditemukan Tewas
“Menganalisis kecelakaan pesawat hanya dengan gambar dapat mengarah pada kesimpulan yang salah tentang penyebabnya,” kata Sousa, seperti dikutip oleh AP.
“Namun, kita dapat melihat pesawat kehilangan tumpuan, tidak ada kecepatan horizontal. Dalam kondisi putaran datar (horizontal) ini, tidak ada cara untuk mendapatkan kembali kendali pesawat,” ujarnya.
Sementara itu, dalam sebuah acara, Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva meminta para hadirin untuk berdiri dan mengheningkan cipta selama satu menit setelah menyampaikan berita duka tersebut. Pada Jumat (9/8) malam, dirinya juga mengumumkan dilaksanakannya tiga hari berkabung. (*)