Tidak banyak pianis muda yang bertahan di jalur musik klasik. Jonathan Kuo salah satunya. Sebagai pembuktikan, musisi 20 tahun ini menggelar konser ‘menggelar Tour Resital’ Piano di tiga negara Asia Tenggara yaitu Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
“Ini tour pertama aku di tiga negara. Sebenarnya rencana ini sudah ada sejak dua tahun lalu tapi karena pandemi, terpaksa pending. Saya terakhir perform itu pada Juni 2019. So, im very excited,” kata Jonathan Kuo di Jakarta Kamis malam (29/9).
Jonathan Kuo memulai rangkaian tournya di Singapura pada 22 Agustus lalu. Konser yang digelar di Steinway Gallery Singapore, sukses ditonton sampai 900 orang penonton. Istimewanya, konser itu sekaligus mengisi acara HUT Kemerdekaan RI di Explanade sebagai soloist.
“Saya membawakan lagu ‘Sepasang Mata Bola’ karya Yazeed Zamin bersama dengan Batavia Madigral Singer. Tahun ini jadi tahun terpadat saya tampil di sejumlah acara, termasuk Tour Resital Piano di tiga negara ASEAN. Yaitu Singapura, Indonesia dan Malaysia,” jelas Jonathan Kuo.
Sebagai rangkaian tur keduanya, Jonathan tampil di GoetheHaus, Jakarta, Kamis (29/9) pukul 19.30 WIB. Jonathan Kuo menambahkan, dirinya bersemangat untuk tampil di Jakarta. Ia mengaku telah mempersiapkan lagu-lagu klasik kesukaannya dengan matang di atas panggung, selama tiga bulan. Ia rutin berlatih setiap hari selama lima jam.
|Baca Juga: Pharrell Williams Bagikan Resep Kebab Ikan Pedang Panggang. Cobain Yuk!


Pianis penerima penghargaan Concerto Encouragement Award di Waring Piano Compertition, Amerika Serikat ini membawakan tiga karya komponis favoritnya.
Yaitu karya “Sonata in D Major, Op. 10, No. 3” dari Beethoven yang dimainkan selama 20 menit diciptakan di Wina di akhir abad ke-18. Di masa itu, karya ini dianggap avant-grande terutama dari segi harmoni hingga struktur komposisinya.
Lanjut ke karya “Le tombeau de Couperin” karya Ravel yang juga dimainkan selama 20 menit lahir sebagai persembahan untuk kawan-kawan Ravel di Perang Dunia I. Gaya komposisinya mengambil inspirasi Barok Perancis atau musik abad 17 di Perancis.
Lagu penutup adalah, “Sonata in A Minor, D.845” dari Schubert yang dimainkan selama 35 menit ditulis di Wina, kurang lebih seperempat abad kemudian setelah karya Beethoven yang telah disebutkan di atas.
“Ketiganya adalah karya dari komponis favorit saya. Ketiga lagu itu tidak mudah dimainkan makanya saya sangat tertantang untuk memainkan,” kata Jonathan Kuo yang bermain piano sejak usia 7 tahun.
|Baca Juga: Yura Yunita Bikin Haru Lewat ‘Dunia Tipu-Tipu’. Penasaran? Ini Dia Liriknya


Jonathan Kuo akan menutup rangkaian tournya di Kampus UCSI Kuala Lumpur, Malaysia pada 6 Oktober 2022 mendatang.
“Terhitung sudah delapan konser yang saya lakukan di tahun ini. Saya terus berlatih dan berusaha mempersembahkan yang terbaik untuk semua pecinta musik klasik,” kata Jonathan Kuo yang berharap bisa tampil di Kanada, Jepang, Eropa dan Australia.
Di sisi lain, konduktor sekaligus guru di Konservatorium Musik Jakarta Iswargia R Sudarni mengatakan kegiatan seperti ini merupakan rutinitas seorang seniman musik dan pianis. Menurutnya, Konservatorium Musik Jakarta (KMJ) memilih Jonathan Kuo karena salah satu siswa yang banyak prestasi Internasional dan sering tampil di depan publik.
“Ini rutin dilakukan Jonathan sebagai seniman musik dan pianis yang tentunya harus terus produktif menggelar konser, di samping untuk mengenalkan diri kepada pecinta musik klasik di Asia Tenggara. Bahkan saat pandemi dia pernah gelar konser virtual, ” papar Iswargia. (*)