Hikmat Salih Ahmed, Desainer yang Terinspirasi dari Arsitektur Inggris Abad 1485-1603

Foto: Dok. PRI/Nyata

Hikmat Salih Ahmed menjadi salah satu desainer yang menggelar fashion show dalam acara Front Row Paris 2022 di Bateu Chansonnier Port Debilly Paris dan La Galerie Bourbon pada 3-4 September 2022 bersama dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC).

Acara yang akan digelar di sebuah kapal pesiar dalam kota yang menyusuri sungai Seine di Paris ini bertujuan memperkenalkan karya fashion Indonesia di pasar Eropa, dimana Eropa adalah kiblat fashion dunia.

Hikmat akan menampilkan 12 koleksi desain bertema Tudor Time, dimana tema ini terinspirasi oleh kemegahan bangunan bergaya arsitektur negara Inggris nan cantik bernama Tudor. “Periode Tudor ini memiliki ukiran-ukiran mewah khas arsitektur domestik yang bangunannya digunakan untuk menampilkan status dan kekayaan seseorang dengan balutan kemegahan. Beberapa bangunan megah khas Tudor yang masih berdiri hingga sekarang (Type of british architecture between 1485-1603.),” jelas CEO dari Hikmat Fashion itu. Hal inilah yang menjadi inspirasi besar koleksi istimewa yang dibawa Hikmat ke gelaran Paros Front Row 2022.

Hikmat fashion menjadi spesial karena menjadi satu-satunya fashion Muslimah dengan konsep glamour, smart & elegant dressing dalam acara fashion show Front Row 2022 kali ini. Untuk material 12 koleksi ini, Hikmat menggunakan material crepe hight twest dengan siluet metal cooper, ditambahkan dengan detail atau ornament nail head dan rhinestones pada busana abaya dan suit.

|Baca Juga: 60 Desainer APPMI Jabar Tampilkan Karya Terkini di Fashionality 2022

Melalui event Front Row Paris 2022, Hikmat berharap membawa dampak positif terhadap karya fashion Indonesia . “Diharapkan akan mendapat semakin banyak media dan buyer dari negara-negara di Eropa yang hadir di Front Row Paris 2022 dan membuka peluang kerjasama bisnis ke depannya dengan para desainer Indonesia. Melalui kegiatan ini, para desainer Indonesia juga bisa melihat langsung dan mempelajari kebutuhan produk fesyen di pasar Eropa. Bagi pasar Indonesia, tentunya akan semakin bangga memakai produk lokal yang kini telah mendunia,” kata Hikmat.

Hikmat turut berpartisipasi dalam acara Paris Front Row 2022 ini, bersama 17 desainer Indonesia lainnya, seperti Ali Charisma, Deden Siswanto, Lisa Fitria, Lenny Agustin, NY by Novita Yunus, Rose.Ma.Lina x Sofie, Philip Iswadono, Roemah Kebaya Vielga, LAELYIND, Putri Anjani by Pranaliving, BBPPMV BISPAR x SMKN 3 Malang, Nura Boutique by Oewi Wahyono, Nina Nugroho, Mida Gita Fitria, ISWI Fashion Academy, dan Tenun Gaya by Wignyo.

Foto: Dok. PRI/Nyata

Sarjana Hukum Yang Jadi Fashion Designer

Sebagai negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia, pasar busana muslim terus tumbuh di industri mode Indonesia. Bahkan, beberapa tahun terakhir, hijab menjadi tren fashion seiring semakin menggeliatnya kesadaran kaum Muslimah mengenakan busana syar’i. Tak pelak, sejumlah model busana muslim, seperti kaftan dan gamis menjadi primadona di bisnis ritel busana muslim dan melambungkan busana muslim dalam lanskap mode tersendiri di Tanah Air. Dan, Jakarta menjadi poros utama bisnis ritel fashion busana muslim.

Peluang besar itu ditangkap dengan cermat dan jeli oleh Hikmat Saleh Ahmad. Pada tahun 1997, Hikmat yang merupakan lulusan College Law of Baghdad, Irak ini, mendirikan Hikmat Fashion. ketertarikannya pada dunia fashion yang begitu besar, menggelitik Hikmat untuk mendalami dunia moda fashion.

Hikmat pun memantapkan diri mempelajari ilmu fashion ke ESMOD Paris. Ia lulus pada tahun 2008. Kecintaannya pada dunia mode membawanya untuk meningkatkan keahliannya dalam bidang fashion dan memperluas kreasinya dari satu negara ke negara lainnya.

“Salah satu alasan kami masuk Indonesia adalah negara ini berpenduduk Muslim terbanyak di dunia. Selain kondisi tersebut menjadi peluang pasar yang sangat bagus bagi kami, di sisi lain kami juga ingin mengenalkan kepada dunia sebuah busana yang elegan dikenakan kaum perempuan, tidak terbatas pada Muslimah, tapi non-Muslimah juga bisa mengenakannya,” papar laki-laki yang sempat menjadi pengacara di Baghdad itu.

Kekuatan desain Hikmat ada pada detail, mulai dari bahan, material hingga proses produksinya. Sehingga koleksi yang dihasilkan eksklusif, karena materialnya berasal dari luar negeri yang dipilih langsung oleh Hikmat demi menciptakan busana premium bagi para muslimah.

Foto: Dok. PRI/Nyata

|Baca Juga: 5 Potret Selebriti yang Tampil Kece Pakai Sepatu Loafers

Inspirasi dan gaya setiap koleksi Hikmat selalu berganti,berkiblat pada trend desain fashion di eropa khususnya Paris dan Roma. Tiga elemen yang selalu diperhatikannya dalam mendesain sebuah busana adalah bahan baku kualitas tinggi, uji coba try-on to model langsung sebelum produksi massal, dan tetap memperhatikan apa yang sedang dibutuhkan oleh para muslimah. Sehingga customer dapat bangga ketika menggunakan busana dari Hikmat.

Untuk setiap desain yang diciptakan Hikmat, akan selalu memperhatikan detail, tak hanya kainnya tapi juga detail lain seperti manik-manik, kancing, dan hal kecil lainnya agar sempurna di setiap sisi.

“Desain saya terinspirasi dari kesederhanaan dan paduan Arabic Style dan Europe Style. Hal ini ditujukan untuk wanita yang ingin tampil elegan di setiap acara,” ujar Hikmat.

Cara Hikmat mempertahankan kualitas yaitu dengan terus mencari material terbaik, sekalipun berasal dari luar negeri. Mengusung motto perusahaan yaitu Smart & Elegant Dressing, Hikmat secara konsisten menciptakan desain yang cerdas dan elegan

Hikmat memiliki pabrik yang hanya memproduksi desain unik, edisi terbatas, yang tidak akan ditemukan pada busana Muslimah lainnya. “Kualitas desain-desain busana Hikmat fashion benar-benar dipastikan dan bahannya dipilih langsung dari luar negeri sehingga bahannya unik dengan Arabic Style di kombinasikan dengan europe style tapi tetap nyaman digunakan,” ungkapnya. *Omi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here