Hebat! Chico Jerikho Perankan Enam Karakter di Monolog Pertamanya

Chico Monolog
Foto. Net

Chico Jerikho menantang dirinya sendiri dengan terlibat di pertunjukan teater dalam seri monolog Di Tepi Sejarah. Berperan dalam monolog berjudul Amir, Akhir Sebuah Syair, pemain Filosofi Kopi itu tak tanggung-tanggung memerankannya.

Bukan satu atau dua karakter saja, namun Chico Jerikho sekaligus berperan dalam enam karakter. Chicco Jerikho menceritakan awalnya ada tiga karakter yang diperankan tapi sejalannya waktu menjadi enam karakter.

“Awalnya ada 3 karakter, Amir Hamzah, seorang misterius, dan Ijang Widjaja. Tapi karakter bertambah, misalnya Ijang dibagi dua saat depresi dan masih normal,” tutur Chico Jerikho di Jakarta (23/9).

Begitu juga dengan Amir Hamzah saat masih hidup dan Amir sebagai arwah. Untuk karakter orang misterius, Chico pun harus menjadi peran sebagai bangsawan dan rakyat.

Chico Monolog
Penampilan Chico Jericho saat monolog

“Ini proses pembelajaran yang luar biasa, saat awal terima skrip, naskah bagus banget tapi aku bingung gimana cara hapalinnya. Baca 3 hari nggak masuk-masuk ke kepala, sampai pikir saya kayaknya nggak mampu,” tutur Chico.

Tak hanya harus menghapal dialog saja, namun Chicco juga harus membawakannya dengan penuh rasa.

“Dalam proses ini aku dibantu oleh sutradara Heliana Sinaga yang juga cara menghapalnya sama seperti Laura Basuki. Saat datang pertemuan pertama, aku belum hapal sama sekali,” katanya tertawa.

Aktor 37 tahun ini mengaku saat datang ke tempat latihan ia mengaku sempat down saat melihat Chelsea Island sudah menghafal dialog dan berakting dengan sangat baik

“Waktu latihan aku juga lihat Chelsea gila itu udah siap banget. Sementara aku hafal aja susah. Sempat mikir apa aku mundur aja ya rasanya engga sanggup. Tapi sutradara, mba Ana banyak bantu dan kasih motivasi kalau aku bisa,”ungkapnya.

Monolog terakhir Amir, Akhir Sebuah Syair tentang Amir Hamzah (Chico Jerikho) yang hidup di masa revolusi sosial di Indonesia. Di akhir hidupnya, ia dipancung oleh seorang algojo bernama Ijang Widjaja, yang merupakan guru silat Amir di masa kanak-kanak.

Ijang dipenjara akibat keterlibatannya sebagai algojo. Tapi ia dibebaskan setelah menjalani beberapa tahun hukuman dan menjadi gila lantaran tak mampu menanggung rasa bersalah yang terus menghantuinya.

Selain monolog Amir, Akhir Sebuah Syair, seri monolog Di Tepi Sejarah juga mengangkat tiga tokoh lainnya yang berada di tepian sejarah bangsa. Mereka adalah Muriel Stuart Walker atau Kentut Tanri (diperankan Chelsea Islan), Riwu Ga (Arswendy Bening Swara), dan The Sin Nio (Laura Basuki). *nez

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here