Warisan Soekarno Jadi Pijakan Hidup Si Jenius dari FH Unair

noviana-wisudawan-terbaik-unair
Foto: Adi Wiratmo/Nyata

Di ujung gang sempit yang diapit oleh dua rumah besar, bangunan sederhana itu berdiri. Sepasang suami istri paruh baya dengan sumringah menyambut kedatangan kami. Mereka adalah Sutrisno dan Karyatiningsih, bapak dan ibu dari si jenius yang belakangan ini jadi sorotan.

Tak lama menunggu, akhirnya sosok yang kami tunggu datang. Mengenakan dress warna putih selutut, dengan hiasan bordir bunga-bunga oranye, rapi dan cantik. Dialah Noviana, wisudawan terbaik Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Tak main-main, IPK yang didapatnya pun nyaris sempurna, yaitu 3,94.

Pencapaian Noviana ini tidak didapat dengan mudah. Terlebih himpitan ekonomi sudah jadi tantangannya dari usia dini. Ia pun sudah turun ke jalanan untuk mengamen, sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK).

“Bapak memperbolehkan aku ngamen, tapi dengan syarat gak boleh ninggalin sekolah. Dan gak boleh jadi fokus utama (ngamen),” cerita dara kelahiran 30 November 1995 ini.

noviana-wisudawan-terbaik-unair-1
(Dari kiri) Noviana bersama ibunya (Karyatiningsih) dan bapak (Sutrisno). Foto: Adi Wiratmo/Nyata

Baca juga: 6 Fakta Elizabeth Holmes, Dalang di Balik Kesuksesan ‘Palsu’ Theranos

Memang kedua orangtua Novi yakin, kalau pendidikan adalah bekal yang paling berharga bagi putra-putrinya. Dari orangtuanya pulalah, Novi belajar makna dari kehidupan. Selain itu, ada sosok lain yang juga jadi sumber inspirasinya.

“Aku ngefans sama Ir. Soekarno, karena dia itu keren dan cakep,” kata Novi bercanda, disusul dengan tawa bapak dan ibunya.

Masih dengan raut wajah Bahagia, gadis berambut sebahu itu mengatakan kalau apa yang ditanamkan oleh orangtuanya sejalan dengan nilai-nilai yang diberikan Bapak Proklamator Indonesia tersebut.

“Misalnya saja hal sepele terkait berbusana. Ibu sama bapak itu walaupun kita di jalanan (berkata), ‘Kamu jangan pakai yang apa ya (awut-awutan).’ Pokoknya kita harus rapi lah. Serapi mungkin kita di hadapan orang. Ini kan sesuai dengan pesan beliau (Bung Karno), kalau kita harus berkepribadian dalam budaya, itu kan salah satunya busana,” ujar Novi.

Baca juga: Jurnalis Australia Terjang Reruntuhan Gempa Palu Demi Nyawa Kucing

Tak hanya itu, sejak kecil Novi juga diberi kebebasan untuk menyatakan pendapat. Orangtuanya tidak pernah membatasi kreatifitas dan pemikiran Novi.

“Bapak dan ibu tidak pernah membatasi anaknya untuk berpola pikir apapun. Beliau (Soekarno) juga mengajarkan soal berdaulat dalam politik. Kita sendiri yang menentukan arah kita kemana,” tutur Novi.

noviana-wisudawan-terbaik-unair-2.
Noviana ketika menunjukkan tugas akhirnya. Foto: Adi Wiratmo/Nyata

Baca juga: Berawal Dari Workshop Tabloid Nyata, Kini Usahanya Beromzet Ratusan Juta

Selain itu, ada satu lagi warisan Soekarno yang jadi pijakan orangtua Novi dalam mendidik putra-putrinya. Tak lain adalah berdikari dalam ekonomi.

“Kita harus berdikari dalam ekonomi. Bapak ibu juga gak pernah ngajarin untuk memanfaatkan orang lain, menempel ke orang lain. Kita harus berusaha semaksimal mungkin dengan usaha diri kita sendiri,” tambah anak keempat dari delapan bersaudara itu.  

“Di sisi lain kan quote-quote dari bapak (Soekarno) kan banyak sekali. Misalnya gantungkan cita-citamu setinggi langit. Itu kan bener-bener bapak ibu aku itu (berpesan), ‘Kalian harus punya cita-cita.’ Itu semua benar-benar mengena gitulah,” ujar Novi.

Masih banyak kisah menarik dari perjuangan hidup Noviana. Baca ulasan selengkapnya di Tabloid Nyata yang terbit pada Jumat, 20 September 2019. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here