Sudah Vaksinasi COVID-19? Jangan Remehkan Hal Ini!

vaksinasi-covid-19-vaksin
Foto: Istimewa

Sudah vaksinasi COVID-19 bukan berarti kalian boleh sembarangan. Termasuk tidak memerhatikan asupan nutrisi. Sebab selain imunitas yang diperoleh dari vaksin, tubuh masih punya sistem imunitas lain yang harus dibangun dari asupan nutrisi. 

Dikatakan Medical Manager PT Darya-Varia Laboratoria Tbk dr Michael Reo, imunitas yang diperoleh dari vaksinasi merupakan imunitas spesifik (adaptive immunity).

”Jadi imunitas ini diperankan oleh limfosit B dan T dalam menghasilkan antibodi untuk melawan mikroorganisme, seperti bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh,” jelas Michael. 

Selain imunitas spesifik, tubuh punya sistem imunitas non-spesifik (innate immunity) yang juga harus diperhatikan. ”Imunitas non-spesifik ini merupakan pertahanan fisik atau mekanik. Salah satunya kulit,” kata Michael. 

Banyak yang tidak menyadari bawah kulit merupakan pertahanan terdepan terhadap mikroorganisme. Kulit yang sehat sangat penting untuk mencegah mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur, masuk ke dalam tubuh. Karena itu menjaga kesehatan kulit sebagai organ terbesar pada manusia sangat penting!

Nutrisi Penting 

vitamin-e
Tetap perhatikan asupan nutrisi setelah vaksinasi Covid-19. Foto: Sukawu

Beberapa vitamin dan mineral, seperti C, D, E dan zinc, sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuh. Baik diperoleh langsung dari makanan, maupun dalam bentuk suplemen. 

Vitamin C bukan hanya sebagai antioksidan yang bagus untuk kulit, tapi juga membantu sel-sel tubuh dalam memerangi infeksi. Vitamin C juga berperan dalam proses regenerasi sel, sehingga kekebalan tubuh terjaga dengan baik. 

”Konsumsi vitamin C yang direkomendasikan adalah minimal 500 miligram dan maksimal 1000 miligram per hari,” kata Michael.

Baca juga: Waspadai Kulit Kering dan Kusam saat Pandemi COVID-19!

Vitamin D penting untuk memerangi efek buruk dari pathogen yang berbahaya bagi tubuh. Jumlah yang dibutuhkan adalah 400 IU baik tunggal maupun kombinasi dengan nutrisi lain. Atau 1000 IU secara tunggal. ”Tapi ini juga bergantung kondisi kesehatan,” ujar Michael mengingatkan. 

Zinc merupakan mineral yang berkontribusi terhadap perkembangan dan komunikasi sel-sel imunitas tubuh. Perannya antara lain melindungi jaringan dan mencegah patogen asing masuk ke dalam tubuh. ”Jumlah yang dibutuhkan tubuh sekitar tiga puluh miligram per hari,” ujar Michael.

Aktifkan Sistem Imun

Lantas bagaimana dengan peran kesehatan kulit sebagai salah satu elemen dari imunitas non-spesifik (innate immunity)? Dikatakan Michael, kondisi kulit seseorang dapat mencerminkan kondisi tubuhnya. 

”Ada yang berjerawat, kulitnya kusam. Ini sebenarnya merupakan manifestasi dari apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh. Termasuk berbagai nutrisinya,” beber Michael.

Nah di sinilah vitamin E berperan penting dalam sinergi nutrisi untuk sistem kekebalan tubuh yang optimal. ”Banyak manfaat Vitamin E yang sudah terbukti. Di antaranya menjaga kelembaban kulit dan sebagai antioksidan dalam melawan radikal bebas,” tutur Michael.

Baca juga: Demam Usai Vaksin, Haruskan Minum Obat? Ini Jawaban Dokter

Konsumsi vitamin E secara konsisten sangat membantu menjaga keutuhan kulit untuk mencegah masuknya virus dan bakteri ke dalam tubuh serta mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.

Dosis vitamin E yang direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia adalah 100 IU-400 IU per hari. ”Penyerapan asupan vitamin E alami ini akan lebih nyaman dan efektif ketika dikonsumsi dalam bentuk kapsul lunak atau sering disebut soft capsule,” kata Michael. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here