Pernah Tinggal di Afghanistan, Pangeran Harry Komentari Konflik Taliban

pangeran-harry-aib afghanistan konflik
Foto: Vanity Fair

Afghanistan memanas. Taliban berhasil menduduki ibukota Afghanistan, Kabul dan mayoritas kota besar di negara tersebut sejak Minggu (15/8) lalu. Ribuan warga panik dan berebut untuk masuk ke dalam pesawat dan meninggalkan negaranya. Mengetahui hal tersebut Pangeran Harry yang pernah bertugas sebagai tentara di Afghanistan buka suara. 

Harry menyampaikan pesannya melalui Twitter resmi Invictus Games Foundation. Seperti diketahui, Invictus Games merupakan kompetisi olahraga yang diperuntukkan bagi para personel angkatan bersenjata yang cedera akibat perang, sakit atau bahkan veteran.

Mereka bisa ikut berkompetisi di sembilan cabang olahraga. Beberapa perlombaan di antaranya adalah bola voli duduk, dayung dalam ruangan, dan bola basket kursi roda. Beberapa anggotanya merupakan tentara yang pernah bertugas di Afghanistan. Sama seperti Harry. 

“Apa yang terjadi di Afghanistan bergema kuat di komunitas internasional Invictus. Begitu banyak atlet yang berpartisipasi di Invictus baik dari dalam mau pun luar negeri memiliki pengalaman yang sama yaitu bertugas di Afghanistan selama dua dekade terakhir. Dan selama beberapa tahun terakhir kami juga berkompetisi melawan tim Afghanistan di Invictus Games,” kata Pangeran Harry. 

pangeran harry tentara di afghanistan
Pangeran Harry saat bertugas di Afghanistan. Foto: AFP

|Baca juga: Orlando Bloom Dihujat Habis-Habisan Karena Pangeran Harry. Ada Apa?

Duke of Sussex pun meminta para anggota komunitas untuk membantu berbagai pihak yang terdampak konflik Afghanistan. “Kami mendorong seluruh anggota yang tergabung di Invictus dan komunitas militer yang lebih luas untuk membantu mereka. Juga memberikan dukungan kepada satu sama lain,” imbuh suami Meghan Markle itu. 

Pangeran Harry memang pernah mengabdi sebagai tentara selama 10 tahun. Selama satu dekade itu, laki-laki yang memiliki pangkat terakhir Kapten itu dua kali ditugaskan ke Afghanistan. 

Baca juga: Bukan Harry dan William, Ternyata Ini Anak yang Digandeng Putri Diana

Sementara itu, konflik yang terjadi di Afghanistan berlangsung setelah Presiden Joe Biden menarik pasukan militer Amerika Serikat dari negara tersebut. Penarikan pasukan itu rencananya akan selesai pada 31 Agustus mendatang.

Pemerintahan Afghanistan pun kacau balau. Ditambah lagi, Presiden Ashraf Ghani memilih untuk kabur di tengah kekacauan itu.

Juru bicara Taliban mengatakan mereka sekarang akan memulai proses pembentukan pemerintahan, menyatakan bahwa mereka menginginkan transisi kekuasaan yang damai dan bahwa mereka menghormati hak-hak perempuan dan kebebasan untuk minoritas di bawah hukum syariah. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here