Sinopsis ‘SF8: The Prayer’, Kisah Robot Perawat yang Punya Emosi

sf8-the-prayer
Foto: Viu

Agustus 2020 ini, ada kabar gembira bagi penggemar serial Black Mirror (2016) yang tayang di Netflix. Pasalnya Directors Guild of Korea dan layanan OTT Wavve, membuat sebuah serial antologi fiksi ilmiah berjudul SF8 yang dari segi maupun format mirip dengan Black Mirror.

Namun sutradara Min Kyu-Dong (sutradara SF8 episode 1) percaya, jika SF8 akan lebih terdiversifikasi karena adanya delapan pembuat film yang berbeda terlibat dalam proyek ini.

SF8 adalah drama Korea antologi tentang bagaimana teknologi mempengaruhi kehidupan manusia modern. Berbagai kecanggihan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Augmented Reality (AR), dan Virtual Reality (VR) akan dibahas dalam drama yang tiap episodenya memiliki kisah berbeda. Ada juga robot, game fantasi, kekuatan super, hingga bencana alam akan dibahas di serial ini.

|Baca juga: Catat! Ini Daftar Drama Korea Terbaru yang Rilis Agustus 2020

Kecanggihan teknologi itu akan terangkum dalam delapan episode yang berdurasi 40 menit. Tiap episode, memiliki cerita, pemain, serta sutradara yang berbeda-beda. Kedelapan episode tersebut adalah The Prayer, Blink, Joan’s Galaxy, Manxin, White Crow, Love Virtually, Baby It’s Over Outside dan Empty Body.

Dalam episode 1 SF8 yang berjudul The Prayer, akan disutradarai oleh Min Kyu-dong. Para pemaiannya antara lain Lee Yoo-young sebagai Gan Ho-jung/Yeon Jung-in, Ye Soo-jung sebagai Sabina dan Yum Hye-ran sebagai Choi Jung-gil.

Dalam Sf8: The Prayer atau In Nursing atau Ganhojung, Le Yo Young akan berperan sebagai robot perawat. Sedangkan Ye Soo Jung berperan sebagai biarawati. Di episode ini akan diceritakan peristiwa yang terjadi di rumah perawatan. Seorang ibu mengalami koma selama 10 tahun dan pengasuhnya kelelahan.

|Baca juga: ‘Graceful Friends’ Episode 11: Jung Hae dan Goong Cheol Main Serong!

Robot keperawatan, yang merawat mereka berdua, menjadi tertekan ketika harus memutuskan siapa yang harus diselamatkan. Seorang biarawati lalu meramalkan masa depan yang akan terjadi di mana pasien yang terbaring di tempat tidur dirawat oleh robot dan akan memeriksa pekerjaan perawatan yang sering kali tidak terlihat atau diabaikan.

Ketika sebuah mesin diprogram untuk satu tujuan, ia menjadi lebih dekat dengan makna dari tujuan itu. Sehingga ia tak terhindarkan dari hal yang membuat robot harus membuat pilihan, kesedihan dan obsesi di luar pemrograman. Nah, robot apa ya yang bisa merasakan emosi seperti itu?

Tonton SF8: The Prayer yang tayang perdana pada Jumat (14/8) di MBC TV atau bisa disaksikan di VIU pada Sabtu (15/8). (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here