‘Anak Garuda’: Perjuangan Siswa SPI Hingga ke Eropa

Film Anak Garuda
Foto: Istimewa

Begitu banyak cerita inspiratif dan bermakna, hadir dari Sekolah Selamat Pagi Indonesia (Sekolah SPI). Sekolah gratis untuk kalangan miskin di Batu, Malang, Jawa Timur ini, tak sekadar menceritakan perjuangan Julianto Eka Putra (Ko Jul), sang inisiator. Tapi juga perjuangan siswa-siswinya, untuk memutus rantai kemiskinan di keluarga mereka.

Sebuah coming-of-age movie yang terinspirasi perjuangan para pahlawan
milenial ini, diangkat ke layar lebar melalui tangan dingin penulis
Alim Sudio, dan besutan sutradara Faozan Rizal, berjudul Anak Garuda.

Film yang baru menyelesaikan proses syuting di Batu, Malang dan beberapa kota di Eropa ini, rencananya akan menghibur penonton Indonesia di awal 2020. Proses penggarapan film ini dilakukan Butterfly Pictures, yang tak lain merupakan divisi usaha terbaru di Sekolah SPI.

Seperti divisi usaha lainnya, unit bisnis ini juga dikelola langsung oleh alumni sambil menggandeng aktor watak papan atas, Verdi Solaiman sebagai produser.

“Siswa-siswi SPI sebagian besar latar belakangnya adalah yatim piatu atau dari kaum dhuafa. Mereka terbiasa dihina, ditertawakan, mengalami kepahitan hidup, terpinggirkan, minder dan terpuruk. Kemudian mereka
bertransformasi menjadi anak-anak garuda yang terbang menatap matahari. Mereka belajar bagaimana mengatasi perbedaan, mengatasi luka batin dan kepahitan hidup yang pernah mereka alami, serta menjadi pengendali bagi diri mereka sendiri,” papar Yohana, Executive Director Butterfly Pictures dalam Press Conference peluncuran produksi Anak Garuda.

Film Anak Garuda
Foto: Istimewa

“Siswa-siswi SPI ini boleh dikatakan berjuang dari titik nol, atau bahkan minus, untuk membalikkan keadaan dan menjadi orang-orang yang berhasil. Dengan kemauan keras, kerja keras dan disiplin, mereka bisa membuktikan bahwa mereka mampu mengubah nasibnya. Kisah perjuangan anak-anak ini yang menurut saya harus disampaikan ke seluruh Indonesia,” ungkap Verdi.

Tak hanya Verdi, penulis skenario Alim Sudio mengaku sangat terkesan
dengan semangat para siswa di Sekolah SPI. Sebelum diangkat ke layar perak, kisah petualangan Anak Garuda juga sudah bisa dinikmati dalam bentuk webtoon. Komik digital ini telah tayang di kanal Line Webtoon berjudul Anak Garuda sejak 17 Mei 2019 lalu.

Film Anak Garuda terinspirasi dari kisah tujuh tokoh nyata alumni Sekolah SPI di tahun-tahun awal berdiri. Olfa, Robet, Yohana, Dila, Sayidah, Wayan dan Sheren, adalah tujuh siswa yang diarahkan oleh sang mentor, Ko Jul. Mereka kini mengelola divisi usaha, yang masing-masing beromzet miliaran rupiah, dan digunakan kembali untuk mengelola Sekolah SPI.

Film ini menggambarkan jatuh bangunnya ketujuh tokoh saat mulai
belajar berwirausaha. Bagaimana mereka mempelajari makna leadership dan teamwork.

Sementara itu, Tissa Biani akan berperan sebagai Sayyidah, Violla
Georgie sebagai Yohana, Ajil Ditto sebagai Robet, Clairine Clay sebagai
Olfa, Geraldy Kreckhoff sebagai Wayan, Rania Putrisari sebagai Sheren, Rebecca Klopper sebagai Dila dan Kiki Narendra berperan sebagai Ko Jul.

Grup band Cokelat juga sudah merekam lagu Anak Garuda karya Ko Jul. Lagu ini sudah bisa didengarkan di platform streaming musik dari sejak 16 Agustus lalu. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here