Terjebak di Lantai 2, Satu Keluarga Tewas Terbakar

Kebakaran di Jakarta Utara tewaskan satu keluarga (Ilustrasi: Pexels/Jani Kantokoski)
Kebakaran di Jakarta Utara tewaskan satu keluarga (Ilustrasi: Pexels/Jani Kantokoski)

Kebakaran terjadi di permukiman Jalan Papanggo IIIB, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (08/11) dini hari pukul 01.00 WIB. Api membakar tiga bangunan, termasuk bangunan semi permanen.

Satu keluarga penghuni rumah tersebut ditemukan tewas, mereka adalah gam Sahril Maulana (40), Yuliani (35), Stefi (8), dan Alfat (3). Keempatnya ditemukan tewas di lantai dua di kamar yang sama.

Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman mengatakan satu keluarga yang tewas tersebut terjebak saat berusaha menyelamatkan diri dengan melompat.

“Keempat korban posisi berada dalam satu kamar. Ingin melompat keluar, tapi api sudah membesar dan terjebak,” ucapnya dalam keterangannya, Jumat (08/11).

Sementara itu, dilansir oleh Wartakota (08/11), para korban terjebak saat mereka berada di lantai dua bangunan rumah tersebut.

| Baca Juga: Duka Korban Banjir Sukabumi, Rumah Terendam Barang Berharga Hilang

Semua bermula ketika ada ada percikan api yang muncul dari lantai bawah rumah korban. Beberapa warga yang melihat kemudian berusaha untuk memadamkan api dengan bantuan alat seadanya.

Kondisi rumah korban yang terbakar (Foto: Dok. Wartakota)
Kondisi rumah korban yang terbakar (Foto: Dok. Wartakota)

Menurut saksi, Agam sedang berada di lantai satu saat itu. Namun dia memutuskan naik ke lantai dua untuk menyelamatkan istri dan anak-anaknya. Sayang, ketika mereka akan menyelamatkan diri, jalan untuk turun sudah dilalap api.

Satu keluarga itu pun terjebak bersama di lantai dua.

“Jadi api itu awalnya dari colokan yang ke TV, kulkas, dispenser. Jadi di sini ada tiga KK, keluarga korban, kakaknya, dan ibunya. Jadi lantai kayu itu sudah seperti kertas kebakar saja,” ucap Ketua RT 12, Siti Komariah.

| Baca Juga: Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Semburkan Debu Vulkanik 4 KM

Saat ditemukan, jenazah Yuliani sedang sedang memeluk anak pertamanya dan posisi Agam seperti sedang mengangkat bayi. Keduanya seolah sedang berusaha menyelamatkan anak mereka.

Warga sekitar mengenal Agam sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja. Keluarga tersebut juga tidak pernah membuat masalah apa pun dengan tetangganya.

Agam sendiri bekerja di salah satu counter merek HP, sementara istrinya berjualan minum di depan rumah. Namun menurut seorang warga, sudah beberapa hari Yuliani tidak berjualan karena blendernya rusak.

Jenazah korban kebakaran di Jakarta Utara itu dibawa ke Rumah Sakit Polri dan keluarga korban sudah menjemput mereka untuk dimakamkan. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here