Pelari asal Inggris Matthew Hudson-Smith menangis setelah gagal meraih medali emas di nomor 400 meter Olimpiade Paris 2024 dengan jarak waktu yang sangat tipis, yakni hanya 0,04 detik.
Atlet 29 tahun itu harus puas dengan medali perak dalam pertandingan yang berlangsung di Stade de France.
Hudson takluk dari pelari Amerika Serikat Quincy Hall, yang berhasil melakukan lompatan penentuan di ujung garis finis. Hal tersebut pun menggagalkan tekad Hudson untuk menjadi pelari 400m Inggris pertama yang meraih emas Olimpiade setelah 100 tahun.
Tidak mudah bagi Hudson untuk bisa mencapai di titik hidupnya yang sekarang. Beberapa tahun yang lalu, dirinya sempat mengalami depresi berat. Ia disebut mencoba bunuh diri pada tahun 2021 karena depresi yang dialaminya.
Meski gagal membawa pulang emas, Hudson tetap berhasil mencatat sejarah sebagai peraih medali pertama inggris di kategori tersebut sejak Roger Black pada tahun 1996. Setelah pertandingan tersebut, ia dihibur oleh ibundanya, Cheryl, yang tampak menyeka air matanya di tribun.
| BACA JUGA : Tak Betah Tanpa AC di Penginapan, Peraih Emas Olimpiade Tidur di Taman Paris
“Kadang-kadang proses perjalanannya lebih baik daripada hasilnya dan perjalanan tersebut luar biasa. Saya bahkan tidak tahu keluarga saya ada di sini. Itu sedikit mengejutkan. Semua orang bangga. Mereka tahu apa yang telah saya lalui,” ujar Hudson.
“Mereka tahu ini adalah perjalanan sulit. Ada titik tertinggi dan beberapa titik terendah. Saya hanya bersyukur, tidak bisa mengeluh. Orang yang lebih baiklah (yang jadi) pemenangnya,” tuturnya.
Medali perak itu menjadi yang ke dua bagi Hudson, setelah tahun lalu dirinya mendarat di posisi runner-up di kejuaraan dunia. Ia mengatakan, bahwa dirinya sempat mengira telah mengamankan posisi pertama dalam kompetisi yang dimenangkan Quincy Hall itu.
“Saya berkata jika Anda akan menang, Anda harus mengambilnya dari saya, dan itulah yang dia lakukan,” ucapnya, merujuk pada kemenangan atlet AS tersebut.
| BACA JUGA : Gregoria Mariska Raih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Paris 2024
“Saya sudah menjadi runner-up dua kali sekarang. Saya tidak marah, saya tidak kesal. Saya telah menjalankan waktu tercepat kelima yang pernah ada. Ini baru permulaan,” lanjutnya.
Memang, pelari asal Kota Wolverhampton itu masih punya waktu untuk meraih mimpi mempersembahkan emas Olimpiade bagi negaranya. Namun, melihat usianya, dirinya kemungkinan hanya memiliki satu kesempatan yang tersisa, yakni di Olimpiade mendatang yang digelar di Los Angeles 2028.
| BACA JUGA : Hamil 7 Bulan, Atlet Mesir Ini Tetap Bertanding di Olimpiade Paris 2024
“Saya akan terus berjuang untuk menggapainya dan saya akan mengejutkan dunia. Aku akan mengacaukan mereka (lawan-lawannya),” tegasnya.
“Saya punya empat tahun lagi dan itu adalah yang terakhir yang akan Anda lihat dari saya,” pungkas Hudson. (*)