Drama Extraordinary Attorney Woo, Picu Kemarahan Orang Tua Anak Autisme

Extraordinary Attorney Woo
Dok. Netflix

‘Extraordinary Attorney Woo’ menyita perhatian publik karena kisahnya yang unik. Mengambil tema seorang pengacara yang terkena spektrum autisme, drama ini mulanya bisa diterima dengan baik oleh penonton.

Namun, baru-baru ini sebuah berita online viral di kalangan netizen Korea. Unggahan yang berjudul “Tidak peduli apa yang orang katakan, saya masih merasa tidak nyaman dengan Woo Young Woo,” itu telah diposting di komunitas orang tua dengan anak-anak autisme.

Drama hanyalah drama, meskipun saya akui bahwa drama itu sangat bagus. Tetapi orang autis menjadi pengacara? Sulit memahami untuk menganggapnya orang autis,” tulis sumber anonim tersebut.

| Baca juga: Dapat Ancaman Pembunuhan, Keamanan Konser Stray Kids Diperketat

Dia Woo Yeong U (Park Eun Bin) terlihat seperti pengacara yang memiliki autisme. Bahkan jika dia memiliki otak jenius kerena sindrom Savant, dia tidak bisa disebut autis jika dia bisa menjadi pengacara yang perlu cepat memahami dan membuat keputusan mendadak,” imbuhnya.

Tidak hanya berkomentar, sumber tersebut juga memberikan edukasi, dengan menjelaskan bahwa autisme merupakan penyakit yang disebabkan oleh lemahnya mental dan fisik. Bila seorang pengacara memiliki kelemahan itu, pasti dia tidak bisa membela para klien-nya.

Sumber itu kemudian mengungkap ketidaknyamanannya terhadap drama tersebut, “Penampilan orang autis seolah-olah berubah menjadi sesuatu yang menghibur“.

| Baca juga: Acara ‘The Rap Of China’ Akui Telah Memplagiasi Logo EXO

Dia melanjutkan, “Di Korea, banyak orang yang masih percaya bahwa orang dewasa dengan autis harus didampingi oleh wali mereka 24 jam sehari, harus tinggal di rumah, dan dikirim ke fasilitas penyandang autistik, Woo Young Woo tampaknya menjadi satu-satunya orang (dengan autis) yang bisa keluar dan hidup di masyarakat”.

Terakhir, penulis menyimpulkan bahwa drama Extraordinary Attorney Woo bisa saja mengurangi prasangka masyarakat terhadap orang autis atau justru malah memperluasnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here