Tidak akan ada One Direction, Fatin Shidqia atau Leona Lewis, andai tidak ada X-Factor. Ajang itulah yang melahirkan mereka. Namun setelah 17 tahun, ajang pencarian bakat X-Factor itu dihentikan selamanya.
Simon Cowell, kreator dan pemilik acara yang tayang di ITV itu sendiri yang memutuskan. Tidak lama setelah keputusan itu, ITV menegaskan, bahwa acara yang terakhir tayang tahun 2018 itu, berakhir selamanya. “Saya nggak ingin acara itu jadi lelucon,” kata kreator beragam acara berusia 61 tahun itu. Entahlah apa yang dimaksud pemilik perusahaan hiburan SyCo Entertainment itu.
Namun dilihat dari grafik penonton, penayangan tahun 2018, menjadi yang terendah sepanjang sejarah. Hanya enam juta lebih sedikit. Sementara ketika ditayangkan kali pertama pada 7 September 2004, ajang yang kali pertama dibawakan Kate Thornton itu ditonton hampir delapan juta. Rating tertinggi tahun 2010, musim di mana Harry Styles, Niall Horan, Louis Tomlinson, Zayn Malik dan Liam Payne, ‘lahir’.
Baca Juga: Bahagianya Simon Cowell Dapat Hollywood Walk of Fame
Seperti judulnya, ajang ini mencari peserta yang memiliki faktor X di bidang menyanyi. Bisa solo, grup atau grup dadakan seperti One Direction dan Nu Dimension. Awalnya digagas di Inggris, sebagai ganti Pop Idol, yang salah satu pemenangnya dulu adalah Gareth Gates (Anyone of Us). Namun meluas ke banyak negara, salah satunya Indonesia.
Tanda-tanda jika X-Factor akan berakhir sudah diisyaratkan Agustus lalu oleh bos ITV Kevin Lygo. “Tidak akan ada lagi. Kalau pun nanti ada lagi, mungkin formatnya berubah,” kata Kevin kala itu. “Namun apapun hasilnya, Simon yang memutuskan. Kapan dan bagaimana, itu keputusan dia. Semoga kita tetap bisa jadi bagiannya,” imbuhnya.
Sumber orang dalam sebuah stasiun televisi menyebutkan, “Acara ini pertama tayang tahun 2004 dan jadi catatan besar bagi ITV lebih dari satu dasawarsa. Namun beberapa tahun terakhir, ratingnya terus turun dan turun, sehingga risikonya terlalu besar untuk dipertahankan.”
Sejauh ini belum ada pengganti dan Simon sendiri sekarang fokus me-launch acara game baru, Walk The Line.
Lantas gimana ya kabar para alumnusnya?
One Direction
Mereka lah kontestan paling sukses. Boyband yang terdiri dari Harry Styles, Liam Payne, Zayn Malik, Niall Horan dan Louis Tomlinson itu berhasil meraup pendapatan USD150 juta (Rp2,17 triliun), sepanjang lima tahun karir mereka.
X-Factor, para juri dan tim di balik layar berhasil mengubah mereka dari remaja culun menjadi miliuner dan idola dunia.
Harry Styles
Baca Juga: Mengaku Gay, Harry Styles Terciduk Ciuman dengan Cewek
Dihitung secara individu, mungkin Harry Styles alumnus paling sukses. Selepas dari One Direction, penyanyi berusia 27 tahun itu makin produktif sebagai penyanyi dan aktor. Dia mengawali dengan Dunkirk empat tahun lalu, disusul My Policeman dan Don’t Worry Darling.
Little Mix
Ini adalah grup pertama yang berhasil jadi juara X-Factor. Mereka juara tahun 2011. Keberhasilan itu ternyata berbanding lurus dengan karir mereka. Grup yang semula beranggotakan Jade Thirlwall, Perrie Edwards, Leigh-Anne Pinnock dan Jesy Nelson itu sukses menjual album ke seluruh dunia berikut tur-turnya.
Namun kini Little Mix tinggal bertiga, karena Jesy Nelson memutuskan mundur tahun lalu dan menjauh dari dunia gemerlap.
Tiga personel tersisa masih aktif. Mereka berhasil meraup USD32 juta atau setara Rp462,7 miliar dan sepertinya akan terus bertambah sebab mereka masih produktif.
Leona Lewis
Juara musim ke tiga, Leona Lewis, termasuk 10 besar alumnus yang sukse di industri. Kekayaannya kini diperkirakan USD10 juta (setara Rp144,6 miliar) dan sudah pasti terus bertambah.
Kini selain dikenal sebagai penyanyi, Leona juga seorang penulis lagu, aktris, aktivis, dan produser.(*)
