Istri Pangeran Harry, Meghan Markle buka-bukaan soal keinginannya untuk bunuh diri saat masih tinggal bersama keluarga Kerajaan Inggris.
Seperti diketahui pada 2020 lalu, Harry dan Meghan mengundurkan diri dari statusnya sebagai bangsawan dan tidak lagi menjalankan tugas-tugas kerajaan.
Banyaknya pemberitaan negatif, diskriminasi, hingga kurangnya dukungan dari anggota kerajaan lain membuat pasangan itu memutuskan untuk menjalani hidup baru yang mandiri.
Di tahun yang sama, keduanya lalu mendirikan organisasi nirlaba bernama The Archewell Foundation yang memiliki tujuan untuk menyejahterakan kesehatan mental generasi muda tanpa mempertimbangkan soal ras dan gender.
| Baca Juga : Pangeran Harry dan Meghan Ingin Berbaikan Dengan Kerajaan
Pada tahun ini, organisasi itu membuat sebuah program baru yaitu Parents Network. Program diluncurkan khusus untuk memberikan dukungan pada orang tua yang anaknya menjadi korban kejahatan online. Termasuk juga cyberbullying, depresi, eksploitasi seksual, hingga trauma yang disebabkan oleh penggunaan media sosial.
Pada tahun 2021, dalam wawancara bersama dengan Oprah Winfrey, Meghan sempat mengungkapkan “tidak ingin hidup lagi” karena merasa tertekan dan terisolasi oleh kehidupan kerajaan.
Selain karena aturan yang ketat, kehidupan Meghan juga terpengaruh oleh banyak pemberitaan miring soal dirinya oleh media maupun warganet di media sosial.
Awal tahun ini, Meghan juga sempat mengisahkan kenangan di 2018-2019 saat ia hamil anak pertama. Waktu itu ia mengaku sampai harus menjauhkan diri dari media sosial karena bullying online.
| Baca Juga : Karena Masalah Popularitas, Meghan Markle Tak Ingin Kembali Ke Inggris
Hal itu mendorong Harry dan Meghan untuk menciptakan program Parent Networks.
Baru-baru ini, pasangan itu juga melakukan kampanye dengan tampil di acara TV, CBS Sunday Morning yang tayang Minggu (4/8).
Jane Pauley, si pembawa acara kemudian mengungkit soal keinginan Meghan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Bagi adik ipar Pangeran William, pemikiran ingin ‘menyakiti diri sendiri’ adalah bagian dari proses penyembuhan trauma. Itulah yang dialaminya dulu.
“Saat kalian melewati tingkatan apa pun dari rasa sakit atau trauma, aku yakin perjalanan kita untuk sembuh, tentu juga termasuk apa yang aku alami, adalah berani membahas tentang hal keinginan itu,” kata Meghan.
| Baca Juga : Meghan Markle Miliki Perhiasan Putri Diana, Masih Jadi Bangsawan?
“Aku sebenarnya juga belum sembuh sepenuhnya. Tapi aku pikir, aku tidak ingin orang lain merasakan hal yang sama. Aku tidak ingin mereka membuat rencana singkat seperti itu dan tidak ada satu pun yang percaya dengan mereka,” lanjutnya.
Meghan Markle juga berharap jika pengalamannya melewati masa sulit dapat membantu orang lain untuk percaya melanjutkan hidup.
Selain itu, ia juga meminta agar tidak tertipu dengan penampilan seseorang yang baik-baik saja. Bisa jadi, mereka justru memiliki keinginan yang tinggi untuk menyakiti diri sendiri. (*)