Kontroversi yang menjerat Pangeran Andrew serasa tak ada habisnya. Kali ini ia harus berurusan dengan sosialita Prancis bernama Isabelle de Rouvre.
Dilansir dari DailyMail, Andrew memiliki chalet ski (penginapan di daerah salju) yang diduga sedang disita oleh pihak berwenang karena masalah hutang piutang. Hunian senilai £18 juta (Rp324 miliar) yang terletak di Verbier, Switzerland itu diniatkan untuk dijual agar bisa membantunya membayar kerugian korban yang ia lecehkan secara seksual, Virginia Roberts.
Chalet ski itu awalnya milik Isabelle dan kemudian dijual ke Andrew pada tahun 2014 silam. Mereka akhirnya sepakat dalam perjanjian bisnis yang dirahasiakan. Saat ini pangeran itu memiliki banyak masalah sampai ia memiliki hutang pada kolega bisnisnya yang lain, pasangan suami istri dari Swiss sebanyak £1,6 juta atau setara Rp28 miliar.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Andrew pernah berhutang pada Isabelle lebih senilai £6 juta atau setara Rp108 miliar tahun 2021 lalu. Kemudian, tepatnya pada bulan Januari 2022 Duke of York itu bisa melunasi hutangnya dan hubungan pertemanan mereka menjadi renggang.
|Baca Juga: Pangeran Andrew Kunjungi Ratu Elizabeth Setiap Hari. Ngebet Pengen Balik Nih!


Awalnya Isabelle mengaku bahwa ia merasa kasihan dengan Andrew karena masalah yang dialami dan tekanan hutangnya yang menumpuk.
“Itu adalah pengalaman yang mengerikan. Saya tidak mengerti bagaimana dia masih masih beroperasi dan saya merasa sangat kasihan dengan orang-orang yang terlibat bisnis dengannya,” ucap Isabelle, dikutip dari DailyMail.
|Baca Juga: Mengejutkan! Pangeran Andrew Ternyata Pernah Cekik dan Dorong Meat Loaf. Apa Penyebabnya?
Kini ia kembali terlilit hutang lagi dan chalet ski yang seharusnya Andrew jual diduga sedang disita oleh otoritas Swiss pada 15 Desember 2020 lalu, dilansir dari koran Le Temps. Ini adalah kontroversi terbarunya seputar hutang piutangnya lagi. Isabelle yang mendengar berita ini hanya meng-cap anak Ratu Elizabeth itu sebagai orang ‘bodoh’.
“Mereka (Andrew dan Sarah) sangat gila. Dia (Andrew) benar-benar bodoh dan saya tidak bisa mengerti bagaimana dia bisa menjalani kehidupannya,” ungkapnya.
Sebuah sumber yang dekat dengan sang pangeran memberikan klarifikasinya mengenai hutang dan penjualan chalet ski tersebut.
“Pembicaraan sedang dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini yang diharapkan dapat diselesaikan untuk memuaskan semua pihak, tetapi itu sama sekali tidak mencegah penjualan chalet,” dikutip dari DailyMail.