Kreatif Bersama Nyata-Koki di Demo Masak Kukis dan Lomba Hias Toples

Foto: Hafidz/Nyata

Acara Lomba Kreasi Toples dan Demo Masak membuat kukis, yang diselenggarakan oleh Tabloid Koki bersama dengan Nyata, berlangsung meriah pada Kamis (24/5) Kemarin.

Bersamaan dengan acara tersebut, turut terlibat kegiatan ‘aMAYzing’ oleh Sangaji Peduli, dan hiburan musik gambus serta tarian sufi. Seluruh acara ini dikemas dalam ‘Ramadhan Vaganza’, yang berlangsung di Atrium Utama, Grand City Mall Surabaya pada tanggal 21-27 Mei 2018.

Dimulai dengan penyambutan anak-anak dari panti asuhan dan shalat ashar berjamaah, para panitia dari Sangaji Peduli kemudian mengajak anak-anak tersebut menonton film Big Foot di bioskop, yang kemudian diteruskan dengan buka puasa bersama.

Kebersamaan Sangaji Peduli bersama anak-anak panti asuhan. (Foto: Hafidz/Nyata)

Sangaji (singkatan dari Sanga Siji, bahasa Jawa angka 91) Peduli, merupakan kumpulan alumni SMAN 1 Surabaya angkatan 1991. Wakil ketua, Nuke Harlistyawati, menjelaskan bahwa kegiatan Sangaji Peduli bermula pada saat reuni di tahun 2016.

Setelah tahun lalu fokus pada kegiatan internal, kali ini Sangaji Peduli mengadakan serangkaian kegiatan bertajuk ‘aMAYzing’, yang salah satunya adalah acara berbagi sekaligus buka puasa bersama anak-anak panti asuhan pada hari itu.

Ida, salah satu anak panti asuhan, ketika membantu Chef membuat marshmallow. (Foto: Hafidz/Nyata)

Usai berbuka, mereka kembali ke Atrium Utama untuk mengikuti Kukis Demo oleh Chef Wawan dari Tabloid Koki. Para audiens, terutama anak-anak, terlihat antusias sembari memperhatikan Chef Wawan yang sedang berbagi ilmu tentang cara membuat marshmallow, dan coklat kacang yang simple dan enak.

Setelah dua kukis tersebut jadi, beberapa audiens yang beruntung, mendapatkan kesempatan untuk mencicipi. “Enak, legi (manis dalam bahasa Jawa),” kata Kevin, salah satu anak dari panti asuhan.

Kemudian pada pukul 7 malam, Lomba Kreasi Toples dimulai dengan penuh riuh dari peserta maupun penonton. Diikuti lebih dari 20 orang, lomba ini menjadi ajang uji kreatifitas bagi para peserta dari berbagai kalangan usia, mulai dari dewasa, remaja, hingga anak-anak.

“Yang dinilai adalah pemanfaatan bahan, kerapihan, dan kreatifitas,” kata dewan juri sekaligus pimpinan redaksi Tabloid Koki, Febitya Ayu. Bahan yang dimaksud adalah toples kaca, renda, tali serabut, serta pita berwarna biru dan merah muda.

15 menit terasa cepat saat mereka semua sibuk mempercantik toples kaca, yang nantinya akan mereka bawa pulang. Para peserta terlihat sangat antusias dan bahkan, mereka saling bantu satu sama lain.

Dewangga dan Ony, pemenang Lomba Kreasi Toples. (Foto: Hafidz/Nyata)

Di akhir lomba, juri memilih dua peserta terbaik, yaitu Dewangga dan Ony Cristiana. Masing-masing mendapatkan hadiah menarik berupa pouch/dompet, serta Tabloid Koki dan Nyata edisi terbaru.

Sebagai salah satu pemenang, Dewangga, mengaku senang dan tidak alami kesusahan saat berkreasi dengan toples miliknya.

Seneng banget. Begitu diajak oleh teman, saya langsung mau ikut. Apalagi saya juga suka hal-hal kerajinan tangan kayak gini,” ujar lelaki yang akrab disapa Angga ini.

Seluruh peserta dan panitia Lomba Kreasi Toples. (Foto: Hafidz/Nyata)

Sedangkan Ony Cristiana, yang merupakan salah satu anggota Sangaji Peduli, awalnya terlihat terkejut saat dipanggil menjadi pemenang. “Senang sekali. Acaranya cukup menarik, dan pembawa acaranya juga seru, jadi enjoy,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here