Beberapa bulan lalu, publik dihebohkan dengan kasus pembunuhan dan mutilasi model Hongkong, Abby Choi. Wanita 28 tahun itu secara tragis dihabisi oleh mantan suami dan mertuanya. Enam orang, termasuk mantan suaminya Alex Kwong, ayah, ibu, dan saudara laki-lakinya, ditangkap terkait kasus tersebut. Bahkan yang lebih mengejutkannya lagi, beberapa bagian tubuhnya dibuang di tempat sampah dan ada yang dibuat sup.
Polisi percaya bahwa mantan suaminya, yang menghadapi kesulitan keuangan setelah perceraiannya dengan Abby Choi, dan anggota keluarganya, tega menghabisi sosialita cantik itu untuk mengambil harta bendanya.
Pembunuhan keji itu terbongkar pada 24 Februari, saat polisi menemukan tengkorak, kaki, dan beberapa tulang rusuk Abby di lantai dasar rumah di Lung Mei Tsuen Tai Po.
|Baca Juga: Terungkap Video Terakhir Abby Choi Sebelum Dibunuh dengan Keji
Sayangnya, pencarian besar-besaran untuk menemukan bagian tubuhnya yang masih hilang tidak membuahkan hasil. Polisi hanya memiliki petunjuk dari beberapa potongan tubuh yang tersisa, dan sampai saat ini penyelidikan masih terus dilakukan.
Pemakaman Abby Choi akan berlangsung bulan depan. Pihak keluarga mengungkapkan bila pemakaman mendiang model akan diadakan pada 18 Juni di Hong Kong Funeral Memorial Hall.


Keluarga tidak akan menerima kunjungan untuk umum dan seluruh aula pemakaman akan disewa untuk mencegah orang luar masuk. Mengingat fakta bahwa almarhum menghargai kecantikannya saat dia masih hidup, beberapa bagian tubuhnya seperti kepala dan lehernya, akan direplikasi dan dipulihkan menggunakan printer 3D.
Sebuah sumber yang dekat dengan keluarga Abby, mengatakan bila keluarga Choi berencana menyewa sebuah perusahaan teknologi terkemuka untuk merekonstruksi secara tiga dimensi, dan layanan make-up untuk membuat ulang wajah Abby dari tengkorak yang ditemukan, agar jenazah dapat dilihat para pelayat di pemakaman.
|Baca Juga: Tersangka Keenam Pembantaian Abby Choi Ditangkap, Keluarga Histeris saat Upacara Doa
Teknologi print 3D diketahui sudah dilakukan oleh beberapa rumah duka di China untuk memulihkan wajah almarhum yang cacat. Dengan cara memindai foto almarhum yang diberikan oleh anggota keluarga untuk dibuatkan replika tiga dimensinya. Waktu pembuatan replika itu biasanya berlangsung 2 jam atau lebih dengan menggunakan bahan resin, plester, silikon, dan serat, sebelum pengurus merias wajah dan memasang wig ke jenazah.
Peggy Yuen, CEO MakeOmnia, sebuah perusahaan solusi pencetakan 3D di Hong Kong, mengatakan teknologi tersebut dapat digunakan untuk memproduksi bagian tubuh manusia, tetapi hanya sedikit perusahaan di kota tersebut yang mampu melakukan bioprinting.
“Banyak kasus bioprinting (di Hong Kong) adalah untuk keperluan medis di universitas atau rumah sakit, seperti memproduksi sel manusia atau prostesis dengan sel aslinya. Tidak banyak perusahaan di Hong Kong yang bisa melakukan bioprinting,” ujarnya.