Travis Scott dituntut oleh pasangan suami istri di Montgomery County, Ohio, Shanazia Williamson dan Jarawd Owens atas tragedi konser musik Astroworld yang terjadi Jumat, 5 November 2021.
Gugatan itu dilayangkan karena bayi yang dikandung Shanazia meninggal sebelum dilahirkan gara-gara tragedi nahas itu.
Asyik menikmati musik, pasangan itu tersapu gelombang penonton yang buas hingga menyebabkan 10 orang meninggal dan ratusan hingga ribuan orang luka-luka. Jika ditambah dengan anak Shazania, total korban meninggal bertambah jadi 11 orang.


| Baca juga: Ditunda! Buntut Kasus Astroworld Travis Scott Gagal Gandeng Dior
Akibatnya dia mengalami kesulitan bernapas, nyeri dada, nyeri kaki kiri, perut, dan bagian lain dari tubuhnya.
“Wanita itu terinjak-injak dan tergencet sehingga mengakibatkan anaknya dan Jarawd Owens meninggal dalam kandungan,” ujar isi dokumen yang dikabarkan oleh majalah Rolling Stone.
“Kegagalan para terdakwa (Travis Scott dan penyelenggara, red) dalam merencanakan, merancang, mengelola, mengoperasikan, mengatur, dan mengawasi acara tersebut adalah penyebab langsung cidera yang dialami Shanazia berujung pada kematian sang bayi yang belum lahir,” lanjut isi dokumen tersebut.


| Baca juga: Vakum 6 Bulan Setelah Tragedi Astroworld! Travis Scott Comeback Manggung Sambil Bagi-Bagi Uang
Gugatan itu sebenarnya sudah diajukan pada Desember 2021, namun hakim melarang kasus ini tersebar ke luar persidangan. Atas kelalaian tersebut, Shanazia dan suaminya Jarawd menuntut Travis dan promotor lebih dari US$1 juta (Rp14,6 miliar).
Selain Travis Scott, pihak lain yang ikut dituntut adalah Live Nation Worldwide Inc., Scoremore Holdings LLC, ASM Global, Harris County Sports & Convention Corporation, Valle Services LLC, dan lainnya.
Sedangkan dilaporkan lebih dari 300 orang lainnya terluka di konser dan 25 orang masuk rumah sakit. Gara-gara ini Travis Scott mendapatkan 275 gugatan hukum yang berasal dari 1.250 orang.
Sebab dia dan promotor telah mengabaikan teriakan permintaan tolong dan terus melanjutkan konser. (*)