Meghan-Harry Diteror saat Bermain dengan Sang Putra

natal keluarga meghan markle teror amerika serikat pangeran-harry-dan-meghan-markle-di-afrika-selatan
Foto: Getty/Pool/Popsugar

Jauh dari sorotan media, jadi salah satu alasan Meghan Markle dan Pangeran Harry mundur sebagai anggota senior Royal Family. Setelah resmi mengundurkan diri, keluarga Sussex kini menetap di Los Angeles, Amerika Serikat. 

Melihat langkah Meghan dan Pangeran Harry, para artis yang tinggal di kawasan Hollywood pun memberikan peringatan. Mereka menilai keputusan Duke dan Duchess of Sussex itu tidak tepat. 

Pasalnya, kawasan tersebut dinilai sebagai titik panas dan pusat perburuan paparazzi. Dengan begitu privasi yang selama ini diimpikan oleh keluarga Sussex tidak mungkin tercapai.

Benar saja, beberapa waktu lalu keduanya baru saja melayangkan komplain kepada pihak kepolisian karena ada drone di atas rumah mereka. Untuk bulan ini saja, setidaknya sudah ada lima buah drone yang mengintip dan mengawasi kehidupan pasangan yang menikah pada 19 Mei 2018 tersebut.

“Mereka (Meghan dan Pangeran Harry) melihat ada drone menghampiri dan mereka mengira itu dioperasikan oleh fotografer. Tetapi mereka tak bisa cuma berasumsi itu,” kata seorang narasumber kepada Daily Beast.

Baca juga: Meghan-Harry Pindah ke Titik Panas, Para Artis Langsung Beri Peringatan

Narasumber tersebut mengatakan kalau Meghan dan Pangeran Harry tidak bisa menyepelekan kejadian ini. Apalagi Meghan pernah mendapat teror kematian di hari pernikahannya dengan Pangeran Harry.

“Meghan menerima teror kematian yang rasis waktu menikah, jadi teror itu terasa begitu nyata bagi mereka.

Parahnya lagi, drone tersebut menghantui mereka ketika Archie bermain di pinggir kolam renang. “Coba deh bayangkan jika kalian ada di posisi mereka. Ada drone terbang di atas kalian ketika kalian bermain bersama anak?” tambahnya.

Baca juga: Kejutan Spesial Archie Harrison di Ulang Tahun Ratu Elizabeth

Drone hanyalah salah satu dari sejumlah gangguan yang Pangeran Harry dan Meghan Markle dapat. Mereka juga selalu diikuti oleh orang ketika keluar rumah, sehingga membuat keduanya panik dan mengendarai mobil dengan ketakutan. 

Bahkan, pada satu kesempatan mereka hampir mengalami kecelakaan. Ancaman tersebut sudah begitu berbahaya dan nyata.

Mereka berencana untuk mempekerjakan tim keamanan. “Mereka tidak meminta perlakuan spesial atau apapun. Mereka ingin melindungi keluarga saja,” tukasnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here