Hipertensi Jadi Momok Utama Selama Mudik Lebaran

Foto: Galih Pradipta/AntaraNews

Untuk menghindari kecelakaan lalu lintas selama mudik Lebaran, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) bersama pihak kepolisian, Dinas Perhubungan dan Jasa Marga setempat menggelar pemeriksaan kesehatan untuk sopir-sopir bus, di terminal Purabaya, Selasa (28/5) kemarin.

Pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan gula darah, tensi, mata, alkohol dan narkoba.

“Penyakit yang paling banyak dialami oleh para sopir bus ini adalah hipertensi. Banyak faktor yang mempengaruhi para sopir bus. Mungkin tingkat stres yang tinggi karena menghadapi macet, atau dikejar target dan kurang istirahat. Bisa juga pola makan yang tidak sehat,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, drg. Vitria Dewi, M.Si.

Baca juga: Organisasi Kesehatan Kanada Dukung Penurunan Stunting di Jatim

Selain di Terminal Purabaya, Dinkes Jatim juga melakukan pemeriksaan di Terminal Osowilangun. Serta pemberangkatan mudik gratis bareng di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Dishub Jatim), pada 1-2 Mei 2019.

Penyakit saat mudik
Foto: Basu Seno/Nyata

Tak hanya itu, Dinkes Jatim juga memerintahkan Dinkes Kabupaten/Kota di seluruh Jatim, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan para sopir bus di terminal setempat.

Untuk menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat dalam menggunakan sarana transportasi bus. Vitria berharap, pemeriksaan kesehatan untuk para sopir bus tidak hanya dilakukan pada saat mudik saja, tapi dilakukan rutin setiap hari.

“Sebenarnya kami sejak tiga bulan yang lalu, sudah bekerja sama dengan beberapa pihak otobus. Jadi pihak otobus kita minta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk pengemudinya. Sehingga kalau mereka mengalami, katakan saja hipoertensi, mereka sudah diberikan obat, diterapi. Dengan begitu, mereka menjadi lebih aman,” ungkapnya.

“Tetapi kalau dalam kondisi mendadak seperti ini, ketika kami menyatakan sopir tidak sehat, teman-teman yang menentukan adalah Dishub. Sopir boleh mengemudi atau tidak. Kalau memungkinkan, digantikan oleh sopir pengganti,” jelasnya.

Baca juga: 2 Menu Makanan Sehat Ala Cinta Laura untuk Buka Puasa

Supaya kondisi para sopir bus tetap fit selama mengemudi, Vitria menyarankan kepada para sopir bus untuk istirahat beberapa menit, setelah menempuh perjalanan 2-3 jam.

Tidak hanya melakukan pemeriksaan kesehatan, Dinkes Jatim juga melakukan sidak makanan yang dijual di restoran, yang ada di Terminal Purabaya. Untuk itu, Vitria mengimbau kepada para pemudik untuk selalu menjaga kesehatan.

“Untuk para pemudik, jangan lupa selalu cuci tangan pakai sabun sebelum makan selama perjalanan. Cuci tangan dengan sabun sangat signifikan sekali mecegah penularan penyakit. Selain itu, jangan sekali-kali menerima makanan dari orang lain, yang tidak tahu asal usulnya. Kemudian kalau menempuh perjalanan jauh, misalnya tujuh jam, untuk rileks sejenak dengan berdiri. Jangan lupa juga buang sampah pada tempatnya,” paparnya menyarankan. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here