Terkuak! Ada Momen Seram di Pemakaman Pangeran Philip

pemakaman-pangeran-philip-mike-dan-zara-tindall-seram-suasana-horor
Foto: Tim Graham/Adrian Dennis/WPA Pool/Getty Images

Prosesi pemakaman Pangeran Philip masih jadi perbincangan hangat. Acara yang digelar pada Sabtu (17/4) lalu di Kapel St. George, Windsor, Inggris tersebut berlangsung dengan begitu khidmat. Kesedihan terlukis jelas di wajah anggota keluarga kerajaan.

Di tengah prosesi tersebut, ternyata anggota keluarga sempat merasakan momen yang tidak biasa. Bahkan suami Zara Tindall (cucu Pangeran Philip), Mike Tindall menyebut suasana pemakaman tersebut menyeramkan. 

“Ini adalah 10 hari yang berat bagi kami. Dan ketika aku melihat kembali, momen pemakaman itu terasa menyeramkan dengan tidak adanya kerumunan orang, juga penerapan social distancing,” ujar Mike dalam podcast The Good, The Bad & the Rugby, Rabu (21/4).

Meski bagi Mike suasana sepi itu terasa menyeramkan, namun ia yakin kakeknya akan menyukai suasana sepi dari prosesi pemakamannya. Apalagi dari awal Pangeran Philip berpesan agar pemakamannya tidak digelar secara besar-besaran. Ia juga menitipkan wasiat agar tidak dimakamkan secara kenegaraan. 

pemakaman-pangeran-philip-mike-dan-zara-tindall
Mike dan Zara Tindall di pemakaman Pangeran Philip. Foto: Dominic Lipinski/Pool/AFP/Getty Images

|Baca juga: Persembahan Spesial Meghan Markle untuk Pangeran Philip

Tak hanya itu, mantan atlet rugby tersebut juga mengungkap beberapa anggota keluarga merasa merinding saat pemakaman. Melihat topi dan pedang yang diletakkan di atas peti mati Pangeran Philip, keluarga langsung teringat berbagai kenangan indah bersama almarhum.

“Ada beberapa momen yang terasa menyeramkan bagi keluarga. Itu bisa datang saat melihat topi atau sarung tangannya di atas kereta yang biasa ia kendarai. Atau ketika melihat topi dan pedang di atas peti matinya,” beber Mike. 

1-suasana-pemakaman-pangeran-philip
Foto: Adrian Dennis/WPA Pool/Getty Images

Mantan atlet rugby tersebut juga merasa begitu simpati melihat Ratu Elizabeth II. Apalagi neneknya itu duduk sendiri di tengah prosesi yang digelar di Kapel St. George tersebut.

“Ratu duduk sendiri di sana. Dia memisahkan dirinya, bukan hanya karena kondisi dunia saat ini (pandemi). Tapi dia juga, ‘Aku akan memberikan contoh sebagai seorang pemimpin’. Dia sangat hebat, sangat mengagumkan,” tukas Mike. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here