Rumah tangga Sule dan Nathalie Holscher diterpa prahara. Belum genap enam bulan mengarungi bahtera rumah tangga, keduanya sudah memilih untuk pisah. Nathalie pun sudah angkat kaki dari istana megah sang komedian.
Nenek Nathalie, Hetty Holscher juga menyebut kalau cucunya siap menggugat cerai Sule. Keputusan tersebut didukung penuh oleh pihak keluarga Nathalie.
Hetty juga membongkar permasalahan keluarga Nathalie dan Sule. Tampaknya karakter Sule yang suka berkuasa tidak bisa diterima oleh Nathalie.
“Biasanya ini karakter, orang kalau berbuat salah pasti dia bikin lagi karena dia merasa berkuasa bisa mengendalikan segala macem. Fatal sebenarnya,” ungkap Hetty.
Tak hanya itu, Hetty juga menyebut kalau Sule suka berkata kasar. Ketika emosi sang komedian memuncak, ia tak segan mengucap kata-kata kasar yang menyakiti hati sang istri.
“Yah perkataan, perkataan kasar si Sule. Nathalie kan manusia, yah dilawan sama dia, siapa lo. Lawan terus, hajar boleh lah. Ngapain sih susah-susah. Siapa lo? Apa sih yang lo sombongin,” sambung Hetty.
| Baca juga: Pernikahan Seumur Jagung, Nathalie Holscher Siap Gugat Cerai Sule
Sifat tersebut membuat pihak keluarga Nathalie kecewa. Meski sebenarnya, Hetty sudah tahu sejak lama soal tabiat laki-laki kelahiran 15 November 1976 itu.
“Sombong kalau saya lihat iya. Saya bukannya mau jelekin orang. Cuma saya juga tidak setuju tidak mau cucu saya digituin. Emang sampah. Sebenarnya saya sudah lama ingin buka. Tapi ya nanti, ada waktunya,” bebernya.
Bukan hanya pengakuan sang nenek, paman Nathalie, Rudi Holscher juga merasa kalau pernikahan keponakannya itu terlalu dipaksakan sejak awal. Ia tidak melihat kecocokan antara Nathalie dan Sule.
“Saya rasa tidak ada kecocokan, kalau dilihat sejak pertama sampai hari ini. Maksudnya dia (Sule) itu tidak bisa mengikuti kemauan istrinya. Menurut saya dia masanya sudah berlalu kalau dibandingin sama yang lain. Itu dari sifat kelakuannya sendiri lah,” papar Rudi.
Ia menyebut Sule sebagai sosok yang angkuh. Rudi juga mengatakan kalau ayah empat anak itu hanya memanfaatkan Nathalie salama ini.
“Sifat keangkuhan. Keangkuhan itu nggak perlu sebenarnya. Ya kalau saya lihat sih dia orangnya baik, tapi dia munafik. Jadi Nathalie itu dimanfaatkan. Jadi seolah-olah itu semua yang Nathalie bisa, kepintarannya, lingkungannya, dia dipakai sampai hari ini. Jadi mereka pikir, sekarang sudah tahu jadi buat apa. Kasarannya itu Nathalie diapaki sebagai boneka gitu,” pungkasnya. (*)
