Manette Baillie bisa dibilang sebagai skydiver atau penerjun payung tertua di Inggris. Nenek berusia 102 tahun itu berani melakukan terjun payung di Lapangan Udara Beccles pada Minggu (25/8) pekan lalu.
Hal tersebut dilakukan Baillie untuk merayakan ulang tahunnya. Video aksi terjun payung si nenek itu tersebar di berbagai media sosial.
Dalam video, Baillie tampak tenang saat naik pesawat. Lalu memejamkan matanya saat melompat sambil ditemani oleh pemandu terjun payung. Sesampainya di daratan, dia sempat terengah-engah.
Britain's 102-Year-Old Woman Becomes Country's Oldest Skydiver with Birthday Jump
Video Credits: Sky News pic.twitter.com/pvJ6YxJ1uS
— BreezyScroll (@BreezyScroll) August 26, 2024
“Itu agak menakutkan,” katanya. “Harus kuakui, aku memejamkan mataku erat-erat.”
| Baca Juga: Rutin Makan Pisang, Nenek di Jepang Jadi Orang Tertua di Dunia
Kepada BBC, Baillie mengtakan aksi terjun payung tersebut menjadi inspirasi para lansia (lanjut usia) untuk tetap aktif. “Saya hanya ingin orang lain yang sudah mendekati usia 80 dan 90 tahun tidak menyerah begitu saja. Teruslah maju,” tuturnya.
Aksi menegangkan itu bukanlah hal pertama yang dilakukan Baillie. Sebelumnya dia pernah mengendarai Ferrari di sirkuit balap Silverstone dengan kecepatan 130mph untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-100.
“Saya sangat beruntung bisa bugar dan sehat sehingga harus melakukan sesuatu. Tidak ingin menyia-nyiakannya. Orang lain lumpuh karena radang sendi, sedangkan saya tidak,” ungkapnya.
Sebab itu, Baillie ingin mencoba melakukan aksi menegangkan di usianya yang sudah tua. Adapun keinginan terjun payung berawal dari dirinya mendengar tentang ayah seorang teman yang berusia 85 tahun yang pernah melakukan skydiving.
“Jika seorang pria berusia 85 tahun bisa melakukannya, saya pun pasti bisa,” katanya.
| Baca Juga: Kontestan Tertua, Nenek 71 Tahun Ikut Ajang Miss Texas USA
Diketahui, Manette Baillie pernah menikah dengan seorang penerjun payung dan bertugas di Women’s Royal Naval Service selama Perang Dunia Kedua.
“Saya melakukannya untuk amal,” terangnya. Yang pertama, lanjut dia, adalah klub lokal, Benhall and Sternfield Ex-Servicemen’s Club.
“Itulah pusat desa kami dan satu-satunya tempat bagi masyarakat berkumpul. Itu klub tua, didirikan pada akhir Perang Dunia Pertama untuk semua mantan anggota militer.”
Lembaga amal kedua adalah Motor Neurone Disease Association karena saya punya keponakan perempuan yang menderita penyakit dan butuh dana untuk penelitian. “Yang lainnya adalah East Anglia Air Ambulance,” jelasnya.
Baillie mengatakan aksi kali ini kemungkinan akan menjadi tantangan penggalangan dana terakhirnya. “Saya akan mulai merajut,” candanya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang didapat, penerjun payung tertua di Inggris sebelumnya dipegang oleh Verdun Hayes yang pada bulan Mei 2017 melompat pada usia 101 dan 38 hari. (*)