Seorang anak hilang di tengah hutan taman nasional Matusadona Zimbabwe yang diisi beragam hewan buas. Untungnya, bocah tersebut berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Dilansir dari Euro News pada Jumat (3/1/2025), anak tersebut awalnya berjalan-jalan di area rumahnya yang dekat dengan Taman Nasional Matusadona.
Sebagai informasi, taman nasional tersebut memiliki luas 1.470 km². Beragam hewan hidup di sana, seperti singa, leopard, gajah, badak, zebra, kijang, dan lainnya.
| Baca Juga: Dua Calon Pengantin Jadi Korban Jeju Air, Jasad Hanya Tersisa Gigi
Namun entah bagaimana bocah laki-laki tersebut tersesat dan kehilangan arah jalan pulang. Dia pun dinyatakan hilang oleh keluarganya pada Jumat, (27/12/2024).
Pencarian pun segera dilakukan. Sayangnya hujan lebat membuat tim pencari kesusahan melacak jejak kaki anak tersebut.
Untungnya pada Senin (30/12/2024), tim pencari berhasil menemukan jejak kaki anak tersebut. Keesokan harinya (31/1/2024), bocah 7 tahun itu ditemukan dalam keadaan selamat.
Salah satu anggota tim pencari mengatakan anak hilang itu berhasil bertahan hidup di hutan dengan memakan buah-buahan. Sementara untuk minum, dia mencari air dengan menggali lubang, sebuah teknik kuno mufuku yang sudah diajarkan di tempatnya tinggal.
Di sisi lain, bocah yang tidak disebut namanya itu tidur di atas bebatuan saat tidur.
Dia juga menjelaskan, anak tersebut telah berjalan kaki sejauh 49 km dari tempatnya hilang dan ditemukan.
“Yang menakjubkan, diperkirakan dia berjalan melewati sarang singa di Taman Nasional Matusadona sejauh 49 km dari desa ke tempat di mana dia ditemukan,” jelasnya.
| Baca Juga: Lima Ayah Rela Botak dan Pakai Baju Balet Demi Pengobatan Kanker Anak
Setelah ditemukan oleh tim pencari, anak tersebut dibawa ke klinik terdekat untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit yang lebih besar untuk diperiksa lebih lanjut.
Atas kejadian tersebut, pemerintah setempat mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang terlibat dalam pencarian anak hilang tersebut. Dia juga berharap si anak bisa segera kembali beraktifitas dengan normal.
“Yang menyelamatkannya adalah teknik yang diajarkan pada generasi muda tentang cara mencari air di daerah kering, mufuku,” ucap seorang anggota parlemen Mashonaland, Zimbabwe, Mutsa Murombedzi. (*)