Meghan Markle Dituding Tindas Staf, Ini Respon Tegas Kerajaan

bullying perundungan respon kerajaan inggris istana buckingham foto-terbaru-meghan-markle-dan-pangeran-harry
Foto: Net

Meski sudah mundur sebagai anggota senior Royal Family, rumor negatif soal Meghan Markle masih terus bergulir. Yang terbaru, Duchess of Sussex itu dituding merundung beberapa staf kerajaan, saat masih tinggal di Istana Kensington, Inggris. Lantas bagaimana respon kerajaan terkait hal tersebut?

Rabu (3/3), pihak Istana Buckingham menanggapi rumor perundungan yang dilakukan Meghan Markle. Mereka mengatakan kalau pihaknya sangat prihatin dengan klaim tersebut. 

“Kami sangat prihatin dengan tuduhan yang ada di dalam laporan The Times menyusul klaim yang dibuat mantan staf Duke dan Duchess of Sussex,” begitu bunyi pernyataan dari istana Buckingham. 

|Baca juga: Menang Gugatan, Meghan Markle Kantongi Rp 11,4 Miliar

Pihak istana juga akan melakukan penyelidikan laporan tersebut. Termasuk berbicara dengan mantan staf kerajaan yang disebut mengalami perundungan. 

“Tim SDM kami akan memeriksa lebih lanjut hal-hal yang dimuat dalam artikel tersebut. Para anggota staf yang terlibat saat itu, termasuk mereka yang sudah tidak lagi bekerja di rumah tangga istana akan diundang untuk berpartisipasi dan melihat apakah ada pelajaran yang bisa diambil,” lanjutnya. 

Tak hanya itu, dengan tegas pihak istana mengatakan tak akan menoleransi segala bentuk perundungan dan pelecehan di tempat kerja. Terlebih mereka sudah menerapkan peraturan ketat terkait hal tersebut selama bertahun-tahun. 

“Rumah tangga kerajaan telah menerapkan kebijakan ‘Martabat di Tempat Kerja’ selama beberapa tahun. Kami tidak akan pernah menoleransi perundungan atau gangguan di tempat kerja,” pungkasnya.

Sementara itu, sebelumnya The Times melaporkan bahwa Meghan Markle menjadi pelaku perundungan hingga memecat dua orang staf kerajaan. Staf-staf tersebut dikabarkan sampai menangis karena didamprat Meghan. 

“Aku terus gemetar (karena takut dengan perlakuan Meghan),” begitu pengakuan salah satu staf tersebut.

Pihak Meghan disebut ingin menutupi kejadian tersebut. Bahkan, Harry dikabarkan meminta sekretaris bidang komunikasi Jason Knauf agar tidak melaporkan kejadian itu kepada bagian HR. 

Baca juga: Harry Akhirnya Blak-blakan Soal Hubungannya dengan Ratu Elizabeth

Namun, Knauf tak menggubris permintaan Duke of Sussex. Ia ingin melindungi para staf. Knauf lantas menemui Samantha Carruthers yang saat itu menjabat sebagai HR. Setelah itu, ia pun melaporkan insiden itu lewat email kepada sekretaris pribadi Pangeran William, Simon Case pada Oktober 2018. 

Dalam email tersebut, Knauf mengatakan Carruthers sepakat dengan dirinya bahwa kejadian itu adalah kondisi serius yang tidak bisa dibiarkan. Meski begitu Knauf juga mengungkap kekhawatirannya. 

“Aku khawatir kalau tak akan ada yang dilakukan setelah laporan ini,” begitu bunyi email Knauf.

Menanggapi tudingan tersebut, Meghan Markle tidak tinggal diam. Melalui juru bicaranya, istri Pangeran Harry itu mengaku sedih dengan fitnah yang ditujukan padanya itu.

Duchess sangat terpukul dengan serangan terbaru yang ditujukan padanya. Terlebih selama ini dia sendiri adalah target dari perundungan. Dia juga berkomitmen untuk memberi dukungan pada korban yang memiliki trauma akibat serangan semacam itu,” kata juru bicara Meghan. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here