Jalinan pernikahan Thalita Latief dan Dennis ‘Lyla’ terancam berakhir di meja perceraian. Thalita menggugat cerai suaminya ke Pengadilan Agama, Jakarta Pusat pada 22 Maret 2021 lalu. Sempat memilih bungkam, akhirnya perempuan 32 tahun itu buka suara.
Thalita mengungkap kalau ia melayangkan gugatan cerai tersebut lantaran sudah tidak kuat menahan rasa sakit selama beberapa tahun terakhir. Meski sudah mencoba bertahan, namun pada akhirnya pemain film Lawang Sewu itu menyerah juga.
“Yang pasti saya sudah merasa tersakiti lahir batin, saya merasa tertekan juga. Banyak hal-hal yang saya tahan meski saya tahu kebenarannya seperti apa,” kata Thalita, Minggu (28/3).
Meski begitu, Thalita masih enggan membuka detail permasalahan keluarganya. Ia berjanji akan buka-bukaan soal perkara tersebut setelah adanya putusan sidang. Thalita berharap tidak ada pemberitaan miring terkait rumah tangganya.
“Saya berjanji, setelah situasinya mereda, ada putusan sidang, semuanya sudah lebih jelas, lebih tenang, saya pasti akan datengin teman-teman wartawan untuk menceritakan,” imbuh Thalita.
|Baca juga: Akhirnya Gugat Cerai, Ini 7 Fakta Rumah Tangga Thalita Latief dan Dennis Lyla
Sebelumnya beredar kabar kalau Thalita menggugat cerai suaminya karena adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Isu tersebut mengemuka setelah ibunda Thalita, Elisabeth mengatakan kalau putrinya tersakiti secara lahir dan batin.
“Secara lahir-batin Thalita juga merasa tersakiti terus terterkan terus secara fisik juga menderita,” ujar Elisabeth..
Namun, saat ditegaskan soal adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), ibunda Thalita tak mengatakan secara gamblang. “Ya silahkan tafsirin sendiri deh,” imbuhnya.
Ibu Thalita juga mengatakan kalau permasalahan KDRT itu telah berlangsung sejak awal pernikahan pada 2011 silam. Namun, putrinya itu terus berusaha untuk mempertahankan rumah tangganya.
“Saya selama ini apa yang dia lewati selama ini tahu persis, jadi saya rasa dia ingin sendiri tanpa campur tangan dari siapa pun juga. Sebenernya sudah mulai dari awal (pernikahan), sudah dari lama,” ujar Elisabeth. (*)
