Semakin tingginya jumlah kasus virus corona, membuat masyarakat semakin was-was. Pemerintah pun memberikan imbauan untuk menghindari tempat-tempat publik dan tinggal di rumah saja sebagai bentuk pencegahan penyebaran COVID-19.
Masker hingga hand sanitizer jadi beberapa ‘senjata’ untuk mengurangi penyebaran virus corona. Namun, karena jumlah permintaan yang terus meningkat, persediaan masker di pasaran jadi menipis.
Banyak yang mengakalinya dengan menggunakan masker kain. Lalu apakah masker kain ini efektif?
Penelitan yang diterbitkan di British Medical Journal pada 2015 lalu menyatakan bahwa masker kain ini tidak disarankan untuk digunakan oleh petugas medis. Masker ini tidak lebih dari masker operasi sekali pakai.
“Bisa menahan kelembaban, penggunaan kembali masker kain dan filtrasi yang buruk bisa mengakibatkan peningkatan risiko infeksi untuk para petugas kesehatan,” begitu bunyi hasil penelitian tersebut.
| Baca juga: Ternyata Ini Bahaya Mengonsumsi Makanan yang Sama Setiap Hari!
Namun bagi masyarakat umum yang mengenakan masker kain, mereka harus mencucinya secara rutin setelah digunakan. “Katakanlah kalian merawat seseorang dan kalian bertatap muka dengan mereka. Kalian bisa mencucinya di waktu senggang atau mencucinya secara berkala,” kata Lucy Wilson, ketua departemen pelayanan kesehatan darurat University of Maryland Baltimore County, kepada Huffington Post.
Sebuah studi yang dimuat di National Center for Biotechnology Information (NCBI) pada 2013 menyebutkan bahwa masker kain rumahan tidak terlalu efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular, dibandingkan dengan masker bedah atau masker N95. Penelitian soal efektivitas masker tersebut menemukan bahwa masker bedah tiga kali lebih efektif mencegah influenza daripada masker kain dengan bahan kain kaos.
“Masker buatan harusnya jadi pilihan terakhir untuk mencegah penularan penyakit dari orang yang terinfeksi. Tetapi menggunakan masker kain itu lebih baik daripada tidak ada perlindungan sama sekali,” begitu bunyi kesimpulan dari penelitian tersebut.
| Baca juga: Makan Sedikit, tapi Berat Badan Tetap Naik? Ini Penyebabnya!
Namun, bagaimanapun masker hanya menawarkan perlindungan yang minim untuk menghadapi virus corona. Dilansir dari Live Science, Anna Davies, peneliti dari Universitas Cambridge, Inggris mengatakan bahwa masih ada langkah lain yang lebih efektif untuk mencegah penyebaran virus corona.
Salah satunya adalah menghindari kontak dengan para penderita, atau mereka yang menderita gejala-gejala virus corona, seperti batuk dan demam. Yang kedua adalah menutup hidung dan mulut saat batuk dengan tissue dan langsung membuangnya. Mencuci tangan secara rutin dan benar juga jadi salah satu langkah pencegahannya. (*)