Pada 11 Februari 2023 lalu, New York Indonesian Fashion Week NYIFW kembali digelar. Namun sedikit berbeda dengan pelaksaan sebelumnya, kali ini NYIFW diadakan di atas kapal pesiar.
Kapal pesiar tersebut terdiri dari empat lantai yang cukup luas. Selain fashion show, para designers juga akan diajak berkeliling New York City selama empat jam.
Namun menggelar fashion show di atas kapal pesiar bukanlah hal yang mudah. Hal itu dirasakan betul oleh Vanny Tousignant selaku produser dari NYIWF.
“Karena baru pertama kali kami mengadakan fashion show during New York Fashion Week diatas kapal pesiar, kami sebagai team harus dapat mengesekusi mulai dari models fitting, make up, hair, rehearsal dan runway hanya didalam waktu 4 jam,” ujar Vanny.
|Baca Juga: Selalu Tampil Glowing, Ini 7 Rahasia Cantik Jang Won Young ‘IVE’
Sebanyak 18 brand Fashion dari Indonesia dan 1 brand lokal dari Amerika turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Tak hanya itu, terdapat 69 perempuan dan 6 lelaki model yang terlibat dalam fashion show tersebut. Dan tentunya, semua itu semakin menambah tingkat kesulitan sediri.
“Karena kali ini kami bekerjasama dengan Indonesia Fashion and Art Festival (IFAF), yayasan yang dibina langsung oleh Ibu Lina Marlina, istri wakil Gubernur Jawa Barat jadi pengunjung makin antusias,” beber Vanny.
|Baca Juga: Nuansa Etnik Nusantara Jadi Trend Busana Muslim Lebaran Tahun Ini
Memasuki season ke-12, NYIFW mengusung tema yang sama yaitu International Fashion and Arts. “Tanggung jawab kami adalah menjunjung tinggi harkat dan martabat ketimuran kami melalui show yang kami produksikan. Harapan para designers kami agar dapat mempunyai pasar di Amerika dan brand mereka lebih dihargai baik di dalam maupun di luar negeri,” tegas Vanny.
Gelaran karya anak bangsa tersebut ternyata menarik perhatian banyak pihak. Terlihat banyak pejabat yang menghadiri fashion show tersebut seperti Bupati Bombana dan Bupati Buton Tengah dari Sulawesi, Ayu Rosan, istri Dubes dari Washington, Sari, istri Dubes PTRI untuk PBB, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York, Professor Michael Nagel dari Fashion institute and Technology, beberapa Fashion bloggers dari Amerika dan Canada, juga diaspora Indonesia di New York, New Jersey, Philadelphia, Delaware dan California. (*)
