Waspada! Covid-19 Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Otak

Seorang ahli saraf Brasil, Clarissa Yasuda harus menerima kenyataan bahwa dirinya mengalami penurunan kognitif, daya ingat, kecekatan dan cara berpikir fleksibel, setelah satu tahun setengah lolos dari virus mematikan itu, Rabu (23/2) lalu.

“Saya tidak kembali normal, tidak bisa 100% pulih. Mungkin hanya bisa mengembalikan kemampuan otak 30%-40%,” ujar dokter ahli saraf yang sedang bersiap merekrut orang-orang untuk terlibat dalam riset ilmiah Covid.

Kepada BBC Brasil, Clarissa mencurahkan keresahannya. “Sepertinya IQ saya turun,” tutur profesor Fakultas Kedokteran, Public University Campinas.

| Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia. Waspadai Gejalanya!

Sebagai seorang ilmuan dan penyintas Covid, tentu dia merasakan perbedaan saat sebelum dan sesudah terpapar virus itu. Dia berusaha keras untuk mengembalikan semuanya seperti sedia kala, dengan berbagai latihan, olahraga seperti pilates, fitness, berenang, dan lari. Itu semua dilakukannya dengan disiplin yang kuat.

Gangguan lain yang mungkin saja terjadi setelah mengidap Covid juga disampaikan oleh Avindra Nath dari Institut Penelitian Gangguan Neurologis dan Stroke Amerika, dan Serena Spudich dari Fakultas Kedokteran Universitas Yale, adalah sakit kepala, depresi, psikosis (halusinasi), gangguan sensorik bahkan konsentrasi.

| Baca juga: Alami Gejala Ringan, Ratu Elizabeth Positif Covid-19

Selain berdampak pada otak, Covid juga bisa berpengaruh pada kemampuan seksualitas. Menurut Dr. Chirag Bhandari, pendiri dan direktur Institut Andrologi dan Kesehatan Seksual, virus ini bisa mengganggu kesejahteraan fisiologis dan mental. Terlebih bagi pria, penelitian terbaru menyebutkan bahwa Covid bisa menyebabkan disfungsi ereksi.

“Secara umum, stres, kecemasan, dan depresi bisa menjadi penyebab utama disfungsi seksual. Ketika emosi meningkat selama pandemi yang berkepanjangan, lebih banyak orang mengalami disfungsi ereksi, ejakulasi dini bahkan gangguan orgasme,” jelas Dr. Chirag lebih lanjut.

Virus yang menjangkit ke tubuh manusia dapat menyebabkan peradangan yang dapat membuat gumpalan darah kecil sehingga aliran darah untuk mencapai ereksi terganggu. Selain itu virus dapat memasuki sel tubuh melalui bantuan protein yang banyak terdapat di testis. Dengan begitu sangat memungkinkan Covid varian Omicron bisa mengurangi kualitas testosteron dalam tubuh yang menyebabkan disfungsi ereksi, libido dan masa otot. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here