Miss Grand Ukraina tahun 2015, Anastasiia Lenna, rela menukar mahkotanya dengan senjata api untuk melawan Rusia. Jiwanya terpanggil ketika Putin memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ibukota Ukraina, Kyiv pada Kamis, (24/2) lalu. Akibat serangan roket itu beberapa gedung runtuh, warga mulai panik meninggalkan kediaman masing-masing.
“Setiap orang yang melintasi perbatasan Ukraina dengan maksud (untuk) menyerang akan dibunuh!” katanya dalam story di Instagram, yang menampilkan foto tentara bersenjata yang menghalangi jalan.
Unggahan lain juga menyebutkan dia sangat menghormati kepala negaranya kini, Volodymyr Zelensky, “Pemimpin dunia harus melihat ini, pemimpin kuat yang sesungguhnya. Ini dia Presiden Ukraina.“
| Baca juga: Mahasiswi Asal Palembang Terpilih Menjadi Miss Grand Indonesia 2022
Wanita yang memulai karir di dunia modelling saat berusia 13 tahun tersebut tidak sendiri, dia bersama warga sipil lainnya yang sukarela berperang dan menunggu antrian untuk mendapatkan senjata di pusat perekrutan Kyiv guna mengusir tentara Rusia yang mulai masuk ke tengah kota. Diantara para relawan itu ialah pria dengan kaki palsu dan pasangan muda yang akan segera menikah bulan Mei mendatang.
Menenteng senjata memang bukan yang pertama kalinya bagi Anastasiia. Sebelumnya, wanita yang bekerja di Turki sebagai manajer hubungan masyarakat itu kerap membagikan foto dirinya sedang ‘latihan militer’, memegang senjata airsoft gun baik di dalam ruangan maupun di hutan.
Sejak terjadinya invasi Rusia ke Ukraina, lulusan Pemasaran dan Manajemen, Universitas Slavistik, Kyiv itu kerap membagikan keadaan terkini di Instagram story-nya. Dia mendesak dukungan warga sipil dan negara Uni Eropa, Amerika dan NATO untuk bergabung bersamanya melawan serangan Putin.
| Baca juga: Sarlin Jones Melenggang ke Miss Grand International 2019
Sementara diketahui, Walikota Klitschko mengatakan bahwa pasukan militer terus berjaga mempertahankan teritorial dan terus mendeteksi adanya penyabot Rusia. Di saluran Telegramnya, (27/2), dia mengabarkan bahwa satu diantara sembilan orang di kota itu yang ‘hilang atau terbunuh’, adalah anak kecil.
Presiden Vlodymyr Zelensky berulang kali meminta warga dan orang asing untuk sama-sama mengangkat senjata membela negara. Hal senada juga disuarakan oleh Kementrian Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, ia mendesak masyarakat menghubungi deepartemennya. “Bersama-sama kita kalahkan Hitler, dan kita juga akan mengalahkan Putin,” pungkasnya dalam cuitan Twitter, Minggu pagi.
Hingga kini perang terus berkecamuk, dilaporkan apotek yang terletak di Kyiv memiliki antrian panjang, sebab kehabisan persediaan obat pertolongan pertama, seperti perban, antiseptik, dan antibiotik. Sementara sebagian besar toko tutup dan ATM mulai kosong. *bbs