Kena PTSD Setelah Melahirkan, Karir Meghan Trainor Justru Melesat. Apa Rahasianya?

meghan trainor
Dok. Instagram

Meghan Trainor (29) sedang memangku anaknya yang mengemut dot, sesekali malaikat kecil itu melompat kecil diatas kakinya. Dia tidak sendiri, di samping ada suaminya Daryl Sabara (29) yang menemani. Melalui Parents, Meghan menceritakan lika-liku menjadi ibu di usia muda. Musisi yang melejit namanya berkat single All About That Bass itu menjelaskan bagaimana caranya melakoni dua peran sekaligus. Menjadi ibu baru sementara karir sedang melesat.

Diakui Meghan, itu adalah hal yang hampir mustahil dilakukan. Dia bersyukur memiliki bayi dalam kehidupannya, namun tidak dipungkiri melewati masa sulit saat melahirkan dan beberapa bulan pertama pasca bayi lahir butuh perjuangan. Sangat di luar perkiraan.

“Ya Tuhan, bayi lucu ini sepadan dengan setiap (rasa) jahitannya (melahirkan),” kata ibu satu anak, mengeluh kepada Parents, Selasa (1/1) lalu.

meghan trainor dan keluarga
Dok. Instagram

| Baca juga: Sang Putri Bersikap tak Sopan, Ini yang Dilakukan Nia Ramadhani

Melahirkan Riley, seakan momok terbesar dalam hidup. Meghan Trainor yang memiliki diabetes gestasional, harus mengeluarkan bayinya melalui operasi caesar. Belum usai, setelah melewati proses persalinan, Meghan tidak bisa langsung memeluk putra mungilnya. Paru-paru Riley ternyata belum cukup kuat untuk bernafas, sehingga membuatnya harus menetap di NICU selama lima hari.

Fase selanjutnya, menyusui. Sebagai ibu baru, Meghan mengaku gugup. Dia harus menyusui bayi kecilnya sementara dia tidak tahu harus memulai dari mana. Akalnya bermain, menurutnya zaman sudah modern, sehingga dia bebas mencari informasi menyusui dari internet. 

“Ketika mencari di Google dan YouTube saya dapati penyebab mengapa bayi tidak mau menyusui. Itu karena terkadang puting perempuan terlalu besar bagi mulut bayi,” katanya sambil terkekeh.

meghan trainor dan keluarga
Dok. Instagram

| Baca juga: Anak Kembar George Clooney Punya Senjata Rahasia

Keadaan sulit yang datang bertubi-tubi membuatnya menderita PTSD (Post Traumatic Stress Dissorder). Dia bahkan sulit mencintai dirinya lagi karena keadaan fisik pasca melahirkan. Meghan sampai heran, bagaimana bisa wanita lain begitu percaya diri memamerkan guratan halus di kulit yang mirip belang harimau.

Apa yang dialami Meghan, pasti dialami semua ibu baru. Ditanya mengenai bagaimana dia bisa pulih pasca terpuruk, dia menjawab karena suaminya. Meghan angkat topi untuk suaminya, Daryl Sabara. Daryl rela memegang kendali selama Meghan brusaha pulih. “Daryl adalah ayah yang hebat,” katanya. “Dia bersedia membawa Riley di pagi hari untuk jalan-jalan, kemudian membuatkan ku kopi, oatmeal dan mengantarnya ke tempat tidur,” imbuh Meghan. “Daryl memang terlalu baik sebagai seorang suami di kehidupan nyata,” jelas wanita kelahiran 1993 kembali.

meghan trainor dan keluarga
Dok. Instagram

| Baca juga: 7 Seleb Ungkap Soal Kondisi Mentalnya yang Jauh Dari Kata Sehat

Begitu kuat peran Daryl di mata Meghan. Dukungan Daryl, mampu mengembalikan karir Meghan. Tiga bulan setelah melahirkan dia berani ambil tawaran menjadi cohosting Peacock’s Top Chef Family Style. Selesai acara Top Chef, Meghan mengisi acara Clash of the Cover Bands di Hulu Live TV sebagai juri. 

Sempat kelelahan dan menyalahkan diri sendiri karena melewatkan waktu bersama Riley. Pelantun lagu Lips Are Movin itu berkonsultasi dengan terapis. Untung ada terapis yang bisa membangun semangat. Si terapis berkata: “Tidak, kamu bukanlah ibu yang buruk. Kamu hanya ibu yang bekerja, dan kamu bekerja untuk menghidupi keluarga serta untuk mencintai mereka.” Sejak itu, Meghan Trainor menghempas segala pikiran negatif dan lebih termotivasi jadi lebih baik untuk anak. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here